NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) mengumumkan harga mineral acuan untuk nikel minggu pertama bulan April 2025, menunjukkan adanya kenaikan signifikan pada harga nikel dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Harga nikel untuk periode Maret 2025 tercatat sebesar USD 15.534,62 per dmt, sementara harga nikel untuk periode April 2025 meningkat menjadi US$16.126,33 per dmt.
Kenaikan harga ini mencerminkan lonjakan permintaan terhadap nikel yang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk meningkatnya konsumsi global dan lonjakan harga logam lainnya. Selain itu, fluktuasi harga ini juga dipengaruhi oleh peraturan pemerintah Indonesia yang tercantum dalam Kepmen ESDM No. 2946K/30/MEM/2017.
BACA JUGA: Rilis INPI Minggu Ini, Harga Bijih Nikel Tercatat Sebesar US$27,5/Ton
Rincian Harga Berdasarkan Kadar Ni
Untuk nikel dengan kadar Ni 1,60%, harga mineral acuan untuk bulan April 2025 tercatat sebesar US$30,70 per wmt (wet metric ton). Sementara itu, untuk kadar Ni yang lebih tinggi, seperti 1,70% dan 1,80%, harga masing-masing adalah US$34,54 per wmt dan US$38,61 per wmt.
Dengan kadar Ni 1,90%, harga mineral acuan berada pada angka US$42,90 per wmt, dan untuk kadar Ni 2,00%, harga mencapai US$47,41 per wmt.
Harga Berdasarkan Kadar MC
Untuk kadar moisture content (MC) 30% (FOB), harga mineral acuan untuk nikel dengan kadar Ni 1,60% tercatat sebesar US$28,51 per wmt pada bulan Maret. Namun, harga tersebut mengalami kenaikan signifikan pada bulan April, menjadi US$32,08 per wmt untuk kadar Ni 1,70%, dan US$35,85 per wmt untuk kadar Ni 1,80%.
Lebih lanjut, untuk kadar MC 35% (FOB), harga nikel dengan kadar Ni 1,60% tercatat sebesar USD 39,83 per wmt pada bulan April 2025, menunjukkan tren kenaikan harga yang konsisten.
Formula dan Peraturan Terkait Harga Mineral Acuan
Harga mineral acuan ini dihitung berdasarkan formula yang telah ditetapkan dalam Kepmen ESDM No. 2946K/30/MEM/2017 serta peraturan terbaru yang tertuang dalam Kepmen ESDM No. 101.K/MB.01/MEM.B/2025. Formula tersebut memperhitungkan beberapa faktor, termasuk kadar Ni, kadar MC, serta nilai pasar global yang terus berubah.
APNI menyatakan bahwa harga nikel untuk periode April 2025 ini akan memberikan dampak positif bagi industri pertambangan nikel di Indonesia, yang menjadi salah satu penghasil utama nikel dunia. Kenaikan harga ini juga diharapkan dapat mendukung perekonomian Indonesia, khususnya sektor pertambangan.
Kenaikan harga mineral acuan nikel yang signifikan pada bulan April 2025 ini menjadi indikator penting bagi industri pertambangan di Indonesia. APNI mengimbau agar para pemangku kepentingan terus memantau perkembangan harga nikel di pasar global untuk memastikan kelangsungan usaha pertambangan yang berkelanjutan. (Shiddiq)
