NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) berharap event Indonesia Critical Mineral Conference (ICMC) yang sarat informasi juga digelar di luar negeri, serta menghadirkan para perumus kebijakan baik di Indonesia maupun luar negeri.
Corporate Secretary PT Ceria Nugraha Indotama, Imelda Kiagoes, ketika ditemui disela-sela acara menyampaikan kepada Media Nikel Indonesia (MNI/nikel.co.id), acara ICMC 2024 sangat sarat akan informasi. “Sangat informatif, apalagi terkait dengan topiknya itu terkait dengan critical mineral. Dimana nikel itu adalah salah satu komoditas yang critical,” ucap Imelda dengan semangat di booth Ceria di hari ketiga acara tersebut, Kamis (13/6/2024).
Menurutnya, acara ICMC 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Shanghai Metals Market (SMM) ini memang memberikan informasi yang substantif kepada para peserta yang hadir. “Tidak hanya di Indonesia tapi juga stakeholder International! Itu semua mendapatkan informasi terkait dengan perkembangan nikel ke depannya, ke arah electric vehicle (EV) battery,” ujarnya.
“Dan, semoga acara ini lebih sering diadakan tidak hanya event seperti di Jakarta tetapi juga international event di luar, serta juga dihadiri langsung oleh policy maker di Indonesia bahkan kalau bisa dari negara lainnya,” sambungnya.
Dia juga memaparkan, Ceria yang merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang dimiliki oleh anak bangsa, mengaku yang didapat dari acara ini adalah jalinan dengan para pengusaha dan perusahaan internasional.
“Dengan produk Ceria ke arah internasional market, banyak sekali stakeholder dan juga banyak mitra yang mungkin ke depan bisa kita jalin komunikasi,” katanya.
Kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik bagi Ceria sebagai platinum sponsor di acara untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan informasi kepada peserta mengenai aktivitas perusahaan terkait penerapan Good Mining Practice & ESG, perkembangan proyek Ceria dalam penyelesaian smelter RKEF Line 1 di 2024 untuk menghasilkan produk Ferronickel dengan 22% nickel grade, pengembangan Nickel Matte Converter untuk menghasilkan Nickel Matte dengan nickel grade yang lebih tinggi di 73.69% dan pabrik HPAL line 1 untuk menghasilkan produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Ceria memegang tinggi kaidah ESG untuk menghasilkan produk Green Nickel yang ramah lingkungan salah satunya dengan Renewable Energy Certificate (REC), berkelanjutan, memberikan kesejahteraan pada masyarakat lingkar tambang, serta keuntungan yang maksimal bagi pemerintah dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Ceria terus mendukung pemerintah dibawah naungan APNI untuk merealisasikan Indeks Harga Nikel Indonesia.
“Tentunya yang kita harapkan tentang program hilirisasi ini tetap menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan selanjutnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto dari visi awal Presiden Joko Widodo, sehingga Ceria tetap menunjukkan eksistensinya. Roadmap bisnis kita memang menjadi Global EV Battery Material Producer,” tutup Imelda. (Shiddiq)
