NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, menegaskan, pihaknya akan memanggil PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terkait insiden meledaknya tungku smelter di Morowali yang menewaskan 21 pekerja.
“Kita akan masuk masa sidang tanggal 16 dan akan dijadwalkan pemanggilan untuk mereka (PT ITSS) dan Kemenperin,” kata Eddy, dikutip dari laman Kontan.co.id, Rabu (10/1/2024).
Dirinya menjelaskan pemanggilan tersebut untuk meminta penjelasan pada publik dan dalam rangka evaluasi isu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap smelter lainnya.
“Tentunya kami minta agar ada transparansi dari perusahaan untuk menyampaikan latar belakang dan urut kejadian sampai kejadian tersebut,” pungkas Eddy.
DPR juga meminta agar hasil audit K3 seluruh perusahaan smelter yang dilakukan oleh Kemenperin dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dibuka kepada publik.
Selain itu, DPR juga meminta kepada PT ITSS untuk menghentikan kegiatan operasional sementara hingga hasil penyidikan dari pihak berwenang rampung dilakukan.
Sebelumnya, pada Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 05.30 Wita telah terjadi ledakan tungku smelter milik PT ITSS di lantai dua dan lantai tiga. Tercatat 59 orang menjadi korban dalam kejadian tersebut. 38 orang pekerja mengalami luka ringan hingga berat.
Korban tewas 21 orang, rinciannya 13 pekerja Indonesia dan 8 tenaga kerja asing (TKA) asal China. (Lili Handayani).
