§
Reporter nikel.co.id mengonfir-masi dengan adanya pengeboran tambang yang dilakukan PT Inmas Abadi.
Olan Sahayu (Jubir Koalisi) menjelaskan bahwa masyarakat sudah sehari-sehari merasakan keresahan dengan adanya PT Inmas Abadi yang melakukan kegiatan pengeboran tanah di kawasan hutan produksi terbatas (HPT). Sehingga membuat masyarakat geram dengan adanya pengeboran yang dilakukan oleh PT Inmas Abadi di Kabupaten Bengkulu Utara.
Akhrinya masyarakat setempat meminta bantuan ke koalisi seblat untuk melakukan unjuk rasa dan menolak dengan adanya tambang batu bara yang didirikan oleh PT. Inmas Abadi.
Hal ini diungkapan oleh salah satu Jubir Koalisi Olan Sahayu.
“Jika terus seperti ini pertambangan terus berlanjut maka akan berdampak buruk kepada masyarakat lingkungan serta satwa. Koalisi berharap Menteri LHK tidak menggubris permintaan PT Inmas Abadi untuk menyusun dokumen AMDAL”.
“Kami dari koalisi selamatkan bentang alam seblat yang sejak dari 2017 itu menolak dengan adanya tambang batu bara PT Inmas Abadi di Bengkulu Utara karena dia akan berdampak kepada masyarakat, kemudian ke lingkungan dan juga ke satwa dan kemarin pada tanggal 14 kita mendapatkan pengumuman di media lokal bahwa PT Inmas Abadi ini akan menyusun dokumen AMDAL dan prosesnya sekarang ada di Kementerian Lingkungan hidup” . (Ujar Olan Sahayu).
(Via/Chiva)
