NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arifin Tasrif, meresmikan dua pusat peribadatan milik PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria), yakni Masjid Agung Al-Fath Ceria dan Masjid An-Naml Ceria.
Peresmian itu dilakukan di sela-sela kunjungan kerja ke Proyek Strategis Nasional (PSN) Smelter ‘Merah Putih’ Ceria di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara pada 1 Juli 2024.
Penandatangan prasasti kedua masjid tersebut disaksikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kolaka, Muh. Duwana Said, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Darmawan Junaidi, Direktur Retail & Niaga PT PLN (Persero), Edi Sri Mulyanti, CEO Ceria Group, Derian Sakmiwata, dan Ketua Forum Industri Nikel Indonesia yang juga CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Alexander Barus.
“Saya sangat mengapresiasi PT Ceria Nugraha Indotama atas prakarsanya membangun pusat peribadatan ini,” ujar Menteri Arifin, dikutip nikel.co.id, Kamis (4/7/2024).
Pada kesempatan itu, General Manager (GM) Site Operations PT Ceria Nugraha Indotama, Wahyu Maradona, menjelaskan pusat peribadatan ini didedikasikan untuk mendukung kesuksesan dan kemaslahatan PSN Smelter ‘Merah Putih’, baik pada aspek keagamaan, spiritual maupun nilai-nilai Environmental, Social dan Governance (ESG).
Kedua masjid ini adalah ungkapan rasa syukur Ceria atas nikmat, lindungan, karunia serta keberkahan yang senantiasa dilimpahkan oleh Allah SWT.
“Kedua masjid ini adalah ungkapan rasa syukur Ceria dalam melewati proses perjalanan panjang. Sehingga PT Ceria Nugraha Indotama dapat terus berikhtiar sampai hari ini dan Insya Allah berkelanjutan ke depan,” ungkapnya.
Wahyu berharap pihaknya dapat terus berkontribusi dan membawa manfaat bagi bangsa dan negara serta menjadi kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di sekitar wilayah Izin Usaha Tambang (IUP) Ceria.
Adapun Masjid An-Naml Ceria adalah masjid pertama yang berdiri di wilayah IUP perusahaan dan dibangun pada 2021 di atas lahan seluas 143 meter persegi dan mulai difungsikan pada 2022 dengan kapasitas 100 jamaah. Nama An-Naml diambil dari Surah ke-27 dalam Kitab Suci Al-Quran yang berarti semut. Surah An-Naml ini mengajarkan kepada manusia untuk dapat mengambil hikmah dari kehidupan semut.
“Semut adalah hewan yang hidup berkelompok, memiliki kerapihan, kedisiplinan, kekompakan serta memiliki organisasi yang baik agar tidak terinjak oleh bala tentara Nabi Sulaiman yang akan melintas. Allah SWT dalam surah ini juga mengingatkan kepada manusia agar mencukupkan kebutuhan sehari-hari dalam berusaha dan mementingkan kemasalahatan bersama. Inilah yang menjadi salah satu tujuan dan pedoman utama Ceria dalam mengimplementasikan visi dan misi perusahaan,” tambah Wahyu.
Sementara itu, Masjid Agung Al-Fath Ceria merupakan masjid kedua yang pembangunannya dimulai pada Desember 2021 dan selesai pada April 2023 dengan luas bangunan 638 meter persegi.
Masjid ini berkapasitas 600 jemaah dan mulai digunakan secara aktif pada April 2023. Adapun makna Al-Fath diambil dalam salah satu surat di Al-Qur’an yang berarti kemenangan. Makna filosofis ini diadopsi untuk menggenjot operasional Smelter ‘Merah Putih’ Ceria yang saat ini sedang tahap penyelesaian.
“Seperti digambarkan sebelumnya, Ceria telah melalui perjalanan yang panjang, terjal, dan penuh tantangan. Namun dengan terus berikhtiar, istiqomah, dan mengamalkan hikmah serta pelajaran dalam ayat-ayat surah Al-Fath ini, Insya Allah Ceria akan senantiasa mendapatkan limpahan nikmat dari Allah SWT dalam setiap perjalanannya,” jelas Wahyu.
Setelah acara peresmian kedua masjid tersebut usai, Menteri ESDM RI beserta rombongan melanjutkan ibadah bersama dengan jajaran manajemen dan karyawan PT Ceria Nugraha Indotama. (Lili Handayani)
