Beranda Asosiasi Pertambangan Awali Tahun Baru: Harga Bijih Nikel Tetap, Lainnya Turun

Awali Tahun Baru: Harga Bijih Nikel Tetap, Lainnya Turun

2399
0
Indonesia Nickel Price Index (INPI). (Dok. APNI)
Indonesia Nickel Price Index (INPI). (Dok. APNI)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) merilis indeks harga bijih nikel atau Indonesia Nickel Price Index (INPI), Senin (6/1/2025). Produk nikel yang menjadi acuan harga di pasar Indonesia, yakni bijih nikel dengan kadar 1,2% dan 1,6%, yang dihitung berdasarkan cost, insurance, and freight (CIF). Sementara itu, nickel pig iron (NPI) dan mixed hydroxide precipitate (MHP) dihitung berdasarkan free on board (FOB).

Bijih nikel kadar 1,2% (CIF) dijual dengan harga berkisar US$20 hingga US$24 per ton. Harga tengah untuk jenis ini adalah US$22. Harga bijih nikel kadar ini tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dan pasokan untuk jenis bijih nikel ini cukup stabil di pasar domestik Indonesia.

Untuk bijih nikel kadar 1,6% (CIF) berada di harga US$43-45 per ton dengan harga tengah US$44. Angka ini menunjukkan harga yang sama dengan rilis sebelumnya. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan Desember 2023 lalu, bijih nikel 1,6% ini berada pada US$35,2-US$38,2, yang berarti harga bijih nikel Desember 2024 ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Tiga produk lainnya, yakni NPI, high-grade nickel matte, dan MHP, mengalami penurunan harga pada pekan ini. Dibandingkan dengan harga NPI berbasis FOB pekan lalu, harganya untuk pekan ini turun tipis, yaitu US$0,4. Pekan lalu harganya di kisaran US$112,1 hingga US$112,1 per ton dengan harga tengah juga US$112,1 per ton, Senin pekan ini produk ini dijual dengan harga FOB antara US$111,7-111,7 dan harga tengah sama, yaitu US$111,7.

Penurunan harga NPI tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti fluktuasi permintaan global atau perubahan dalam biaya produksi, meskipun harga tetap berada dalam rentang yang relatif tinggi.

Untuk high-grade nickel matte (FOB) pekan ini berada di angka US$12.373-12.373 per ton, dengan harga tengah juga US$12.373 per ton. Harga ini berarti turun US$59 dibandingkan minggu lalu yang laku laku terjual dengan harga US$12.476 per ton, dengan harga tengah juga berada di level yang sama. 

Turunnya harga ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan permintaan di pasar global untuk produk nikel matte yang lebih tinggi kadar logamnya, yang lebih dipengaruhi oleh industri baterai dan kendaraan listrik.

Harga MHP berbasis FOB juga turun US$45 dibandingkan sepekan lalu. Ketika itu harganya US$11.905 per ton, dengan harga tengah tetap di angka yang sama, sementara harga per 6 Januari 2025 ini berada di angka US$11.843-11.843, dengan harga tengah sama. Turunnya harga produk ini menunjukkan adanya sedikit penurunan dalam permintaan atau penyesuaian dalam harga yang dilakukan oleh produsen untuk menanggapi situasi pasar. (Lili Handayani)