NIKEL.CO.ID – Sepanjang tahun 2021, harga nikel dalam negeri mengalami fluktuasi yang cukup dalam. Hal ini bisa dilihat dari besaran harga mineral acuan (HMA) yang mencapai titik terendah pada bulan Mei sebesar US$ 16.301,95/dmt (dry metric ton) dan HMA tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2021 sebesar US$ 19.499,70/dmt.
Fluktuasi harga nikel tersebut tentunya tidak terlepas dari tidak stabilnya perekonomian dunia dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
Untuk HMA bulan Desember 2021, diprediksi akan meningkat secara signifikan. Hal ini terjadi karena adanya krisis energi di China dan menurunnya persediaan nikel di London Metal Exchange (LME).
Dilihat dari pergerakan harga LME sebulan terakhir, maka diperkirakan HMA bulan Desember akan mencapai US$ 19.879,78/dmt. Artinya, harga patokan mineral (HPM) bulan Desember untuk bijih nikel kadar 1,8% akan naik menjadi US$ 47,59/wmt (wet metric ton) dari posisi saat ini yang hanya sebesar US$ 45,37/wmt.
Kenaikan HPM ini merupakan hadiah akhir tahun yang ditunggu-tunggu bagi para penambang nikel nasional di tahun ini. (mon)
