Beranda Agustus 2023 Bahlil Lahadalia : Jumlah Cadangan Nikel di RI Masih Banyak

Bahlil Lahadalia : Jumlah Cadangan Nikel di RI Masih Banyak

1257
0
BKPM Bahlil Lahadalia. (Foto.Lili Handayani/nikel.co.id)

NIKEL.CO.ID, 30 AGUSTUS 2023- Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa cadangan nikel Indonesia masih melimpah ruah di wilayah Papua. Untuk itu, dia meminta kepada sejumlah pihak agar tidak perlu khawatir dengan cadangan nikel Indonesia. 

“Belum ada satu kajian teknis yang menyatakan bahwa 15 tahun itu kan baru persepsi saja,” kata Bahlil dikutip nikel.co.id dari kompas.com, Rabu (30/8/2023).

“Di Papua itu masih banyak nikel. Jadi saya pikir bahwa apa yang dikhawatirkan 15 tahun itu gak benar,” ujarnya. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong eksplorasi baru untuk meningkatkan cadangan nikel di Tanah Air. Sejalan dengan itu, Kementerian ESDM juga mengungkapkan, sudah ada badan usaha yang berminat melakukan kegiatan eksplorasi baru di kawasan lapangan hijau atau green field.

Staf Khusus Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM, Irwandy Arif menjelaskan, berbagai pihak memiliki perhitungannya sendiri soal cadangan nikel Indonesia. Ada sejumlah pihak yang mengatakan cadangan hanya cukup untuk 7 tahun, 10 tahun, bahkan 15 tahun tergantung laju konsuminya. 

“Lamanya cadangan nikel ini tergantung juga penemuan cadangan baru dari eksplorasi. Jadi namanya dinamika itu terjadi, tidak pasti 7 tahun, ada perkembangan-perkembangan,” tukas Irwandy Arif.

Dilihat data dari Badan Geologi, per Desember 2020, sumber daya nikel yang masih tersedia sebesar 13,7 miliar ton bijih, dengan total cadangan terbukti sebesar 4,6 miliar ton bijih. 

Hal senada disampaikan Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Meidy  Katrin Lengkey menegaskan jika potensi cadangan bijih nikel masih sangat bisa terjadi di wilayah wilayah selain wilayah pertambangan nikel yang ada saat ini.

“Sebenarnya kalau kita melihat ke Papua, Papua Barat, itu ada loh. potensi cadangannya. Papua Barat? di beberapa daerah seperti di daerah Sarmi kemudian di daerah Wageo, kemudian di daerah Papua Barat ya. Itu adalah wilaya wilayah yang sebenernya sudah ada IUP juga ya di sana,” ungkapnya.

Di Wageo, ia mencontohkan, itu sudah ada dua perusahaan yang telah melakukan kegiatan produksi. Salah satu perusahaan tersebut ialah PT Garnikel milik PT Antam. Letak wilayah daerah tersebut ialah di Karwei. Selain itu, ada pula PT Karwei Sejahtera yang saat ini sedang atau telah melakukan kegiatan produksi.

Meidy lantas menegaskan bahwa potensi jumlah cadangan nikel di daerah tersebut sangat luar biasa. Akan tetapi hal tersebut juga harus dibarengi dari sisi topografinya yang seperti apa dan bagaimana.Dari segi arealnya bagaimana serta fasilitas infrastruktur seperti apa?.

“Nah dalam melakukan kegiatan produksi itu bukan hanya semata mata kita melihat, oh ada cadangan,” ujar Meidy.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya juga sangat butuh bantuan dari pemerintah. Dalam hal ini, memberikan dukungan kepada pengusaha untuk melakukan kegiatan produksi.

“Jangankan produksi, kita bicarakan eksplorasi, dulu ya. Sehingga dibuka areal baru, untuk mendukung investasi ya,” tuturnya. (Lili Handayani)