Beranda Nikel Hilirisasi Nikel Berhasil, Namun Belum Mampu Menjadi Eksportir Utama Produk Turunan

Hilirisasi Nikel Berhasil, Namun Belum Mampu Menjadi Eksportir Utama Produk Turunan

397
0
Direktur Hilirisasi Mineral dan Batubara Kementerian Investasi/BKPM Hasyim Daeng Barang. (Foto.Lili Handayani/nikel.co.id)

NIKEL.CO.ID, 31 AGUSTUS 2023- Direktur Hilirisasi Mineral dan Batubara Kementerian Investasi/BKPM Hasyim Daeng Barang mengklaim bahwa hilirisasi nikel Indonesia sudah berhasil. 

Bersadarkan data Kementerian Invetasi/BKPM yang disampaikan Hasyim, ekspor produk hilir nikel sebesar USD29 Miliar di tahun 2022.

“Kita lihat, di tahun 2017 kita hanya mampu ekspor di angka 3 miliar US dolar. Tetapi kita melakukan transpormasi ekonomi. Mendorong untuk industri ini  terbangun di Indonesia. Di tahun 2022, kita mampu meningkatkan nilai ekspor produksi nikel hingga 29 miliar US dolar,” ujarnya dalam The 2nd Nickle Producers, Processors & Buyers Conference di Hotel Shangri La, Kamis, (31/8/2023).

Namun, dirinya menekankan bahwa saat ini Indonesia belum mampu dalam sektor produk turunan nikel. Saat ini, Indonesia memiliki cadangan terbesar di dunia dengan angka 21 juta, 22 persen, angka cadangn Indonesia.

“Nah tetapi, yang perlu saya tekankan di situ bahwa kita, belum mampu di sektor ini. Nikel sulfat, precursor battery, battery pack, kita belum menjadi pemain. Baik importir baik eksportir,” tegasnya.

Meski demikian, ia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki cadangan yang besar. Sehingga pemerintah terus mendorong agar industri industri hilir tersebut dapat dibangun di Indonesia.

“Sehingga kita menghasilkan produk akhir dari komoditas nikel Indonesia ini,” tambahnya.

Dari data Kementerian Investasi/BKPM tahun 2023, negara yang menjadi importir terbesar bahan baku nikel ore ialah Tiongkok. Dengan jumlah sebanyak 43.525 KTon 4,4 miliar USD (76,8%).

Selain itu Tiongkok juga menjadi 5 besar negara importir produk nikel sulfat dan precursor battery. 

Eksport nikel ore, pertama ialah negara Filipina sebesar 43.384 KTon 1,4 miliar USD (28,2%). Zimbabwe, 174 KTon 1,04 miliar USD (20,1%). Disusul negara Kaledonia Baru, 7.115 KTon 797 Juta USD (15,5%). Dan yang kelima diduduki Australia, 217 KTon 445 Juta USD (8,6%).

Tiga negara teratas ekspor nikel sulfat ialah Taipei, Tiongkok, 64,71 KTon 285 Juta USD (34,5%). Lalu Korea Selatan, 47,86 KTon 2 209 Juta USD (25,4%) . Ketiga ialah Belgia, 33,44 KTon 3 134 Juta USD (16,2%).

Impor nikel sulfat, pertama ada Jepang, 102,82 KTon 1 456 Juta USD (46%). Tiongkok, 44,68 KTon 2 192 Juta USD (19,4%). Ketiga Belgia, 14,43 KTon 3 63 Juta USD(6,4%).

Produk baterai prekursor (Precursor Battery), Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menjad eksportir. Jumlah eksport negara ini sebanyak 5,24 KTon 684 Juta USD (32%).

Britania Raya, 1,63 KTon 313 Juta USD (14,6%). Singapura, (N/A) 229 Juta USD (10,7%). Jerman, 0,7 KTon 139 Juta USD (6,5%). Lalu Perancis, 0,3 KTon 5 93 Juta USD (4,3%).

Lalu, importir terbesar baterai prekursor ialah negara Singapura, N/A. Amerika Serikat, 2,23 KTon 228 Juta USD (10,6%).

Diikuti Britania Raya, 0,94 KTon 198 Juta USD (9,2%). 

Tiongkok, N/A KTon 171 Juta USD (8%). Dan Turki, 0,96 KTon 115 Juta USD (5,4%).

Tiongkok juga menjadi negara terbesar pengekspor produk Battery Pack. Adapun jumlah eksport sebesar  960 KTon, 28,4 Miliar USD (41,2%). Jerman, 134 KTon, 

5,8 Miliar USD (8,4%). Korea, 179 KTon, 5,7 Miliar USD (8,4%). Hong Kong, 1 Miliar Unit, 4,4 Miliar USD (6,3%).

Sedangkan importir Battery Pack tertinggi adalah negara Jerman sebanyak 336 KTon 10,3 Miliar USD (16,7%). Amerika Serikat, 303 KTon 8,2 Miliar USD (13,4%). Hong Kong, 1,2 Miliar Unit 4,5 Miliar USD (7,4%).

Tiongkok, 81 KTon 3,8 Miliar USD (6,2%) 

Vietnam, N/A 3,7 Miliar USD (6,1%) 10,3 Miliar USD (16,7%). (Lili Handayani)

Artikulli paraprakBahlil Lahadalia : Jumlah Cadangan Nikel di RI Masih Banyak
Artikulli tjetërDPR Ungkap Kepemilikan Saham Publik 20,7 Persen Vale Milik Asing