NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI menyambut baik pameran Heatech Indonesia 2024, yang dapat mendorong penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam industri heatech.
Direktur Bina Pengujian K3 Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan K3 Kemenaker, Muhammad Idham, mengatakan, sebagai pemangku implementasi K3, yang pertama menyampaikan bahwa Kemenaker menyambut baik event ini dan mendorong K3 untuk menjadi bagian penting yang harus diterapkan dalam industri seperti peralatan tersebut.
“Sangat penting ketika kita mengenalkan apa yang harus ditaati sesuai K3. Melalui event ini masyarakat akan mengenal lebih dalam betapa pentingnya implementasi k3 di sektor peralatan semacam ini, terutama penggunaan boiler, pompa, dan valves,” ucap Idham dalam pembukaan acara Heatech Indonesia 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Menurutnya, K3 memiliki risiko tinggi, sehingga kalau tidak melaksanakan K3 dengan baik, maka akan memiliki potensi bahaya yang luar biasa. K3 diterapkan dengan baik maka akan mencegah kecelakaan kerja, juga penyakit akibat kerja. Di lain pihak pemerintah juga berharap ada sinergi dan kolaborasi antara bisnis to bisnis serta para pemain bisnis dengan pemerintah selaku regulator di bidang K3 Kemenaker.
“Harapan di pameran ini agar pemerintahan yang baru ini betul-betul bisa memprioritaskan dan menggerakkan K3 lebih luas lagi. Harapan kita juga dengan visi misi Presiden RI, Prabowo Subianto, angka kecelakaan bisa turun dari tahun ke tahun,” ungkapnya dengan penuh harap.
Pameran Heatech Indonesia 2024, yang meliputi expo bolier, expo biomass dan expo valves, berlangsung selama tiga hari, mulai hari ini, Rabu-Jumat (23-25/10/2024). Pameran Heatech kali ini dipenuhi perusahaan asing yang mendominasi stan-stan di area pameran.
Untuk perusahaan lokal dalam negeri tidak terlalu banyak mengisi stan-stan pameran, bisa dihitung dengan jari. Hal ini karena tekanan ekonomi yang fluktuatif, sehingga banyak perusahaan lokal tidak mampu bertahan menghadapi perusahaan-perusahaan asing dari berbagai negara, terutama dari China, Jepang, Thailand, dan Eropa.
Para peserta maupun pengujung berharap pemerintah lebih memperhatikan dan mendorong perusahaan-perusahaan lokal untuk terus tumbuh dan berkembang di sektor boiler, biomass, dan valves. (Shiddiq)
