NIKEL.CO.ID, PERTH – Sekretaris Umum (Sekum) Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey,menghadiri Critical Minerals & Energy Investment Conference yang berlangsung dari 21 hingga 22 Oktober 2024 di Perth, Australia.
Konferensi ini menjadi ajang strategis bagi para pemangku kepentingan di sektor mineral kritis dan energi untuk membahas investasi, kebijakan, serta perkembangan terbaru terkait mineral yang berperan penting dalam transisi energi global.
Dalam acara tersebut, Meidy menegaskan pentingnya kolaborasi internasional untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral di Indonesia.
“Indonesia memiliki peran strategis dalam rantai pasok global mineral kritis, khususnya nikel dan kobalt, yang merupakan komponen utama dalam pengembangan baterai kendaraan listrik. Hilirisasi dan peningkatan nilai tambah produk mineral di dalam negeri menjadi prioritas utama kami,” ujarnya.
Konferensi ini juga membahas tantangan di sektor mineral kritis, seperti ketidakpastian regulasi, investasi teknologi, serta pentingnya menerapkan praktik pertambangan yang berkelanjutan.
“Indonesia siap untuk terus berperan dalam menyediakan pasokan nikel yang berkelanjutan bagi industri global, sejalan dengan komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial,” tambah perempuan kelahiran 21 April ini.
Acara yang dihadiri oleh para ahli industri, pelaku usaha, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara ini menjadi platform penting untuk memperkuat kerja sama internasional dan memajukan industri mineral kritis yang berkelanjutan. (Aninda)