NIKEL.CO.ID, Bandung – Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batu Bara (BBPMBI) tekMIRA, Yose Rizal, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Customer Gathering salah satu tujuannya adalah mempererat hubungan kerja sama antara BBPMBI dengan badan usaha Mineral dan Batu Bara (Minerba), dan perorangan sebagai pelanggan.
Hal itu dia sampaikan dalam pidato sambutan pembukaan acara Customer Gathering tekMIRA 2024 dengan tema “Sinergi dan Profesional dalam pengujian untuk penerapan Good Mining Practice”.
“Pertama, Customer Gathering diselenggarakan dengan beberapa tujuan utama yaitu mempererat hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara balai besar pengujian minerba tekmira sebagai penyedia jasa layanan teknis di sektor minerba dengan para badan usaha atau perorangan yang menjadi pengguna layanan tekMIRA,” ungkap Yose di Trans Luxury Hotel, Bandung, yang diikuti nikel.co.id, Kamis (26/9/2024).
Ia melanjutkan, tujuan lainnya adalah memperkenalkan berbagai produk dan layanan unggulan tekMIRA kepada para penggunan jasa layanan maupun calon pengguna jasa layanan. Tujuan berikutnya adalah meningkatkan pemahaman akan jasa produk maupun teknologi yang dikembangkan oleh tekMIRA.
“Dan yang terakhir, mendukung sinergi antara tekMIRA dan pelaku usaha termasuk stakeholder dalam rangka pelaksanaan kegiatan sektor minerba yang lebih berkelanjutan,” lanjut dia.
Dalam acara ini, BBPMBI tekMIRA memperkenalkan berbagai produk dan layanan unggulan yang telah diterapkan atau digunakan oleh stakholder pertambanagan mnierba serta produk dan layanan yang telah dikembangkannya, antara lain:
1. SPARING (Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan).
SPARING merupakan solusi teknologi yang memungkinkan pemantauan kualitas air limbah di tambang secara real-time dan terintegrasi melalui jaringan online, yang membantu perusahaan tambang memenuhi standar lingkungan.
2. tek-AAT (Teknologi tekMIRA Pengolah Air Asam Tambang).
Teknologi pengolahan air asam tambang (AAT) ini membantu perusahaan mengatasi masalah pencemaran air tambang dengan metode yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
3. Bahan Referensi Bersertifikat (Certified Reference Material)
BBPMB tekMIRA menyediakan bahan referensi bersertifikat untuk keperluan pengujian laboratorium, guna memastikan kualitas dan keakuratan hasil pengujian sampel mineral dan batubara.
4. Jasa Verifikasi dan Validasi Gas Rumah Kaca Sektor Mineral dan Batubara. Layanan verifikasi dan validasi ini bertujuan untuk membantu perusahaan tambang mematuhi regulasi terkait emisi gas rumah kaca, dengan menggunakan metode yang sesuai dengan standar internasional.
5. Teknologi Hilirisasi Batubara, teknologi yang dikembangkan untuk mendukung hilirisasi batubara menjadi produk bernilai tambah seperti briket, kokas, atau bahan bakar cair, yang memberikan nilai ekonomi lebih tinggi bagi industri.
6. Teknologi Hilirisasi Mineral, teknologi yang dapat mengolah bahan mineral mentah menjadi produk bernilai tambah yang dapat digunakan dalam industri manufaktur dan konstruksi.
Sementara, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Tri Winarno, menyatakan bahwa acara customer gathering diharapkan dapat memperkuat komitmen dalam mewujudkan layanan yang saling menguntungkan serta dapat meningkatkan daya saing industri mineral dan batubara Indonesia di kancah internasional.
“Kita semua memahami bahwa subsektor mineral dan batubara merupakan pilar penting dalam perekonomian nasional. Namun, dalam menghadapi tantangan global dan perubahan yang dinamis, kita perlu memperkuat sinergi antara penyedia jasa layanan seperti BBPMB tekMIRA dengan pelaku usaha di subsektor ini,” ungkap Tri yang hadir secara daring.
Yose melanjutkan, untuk acara customer gathering ini dijadwalkan selama satu hari dan dihadiri oleh berbagai perwakilan badan usaha di sektor Minerba, pemerintah daerah, perguruan tinggi serta pemangku kepentingan lainnya.
“Total peserta yang hadir dalam acara ini kurang lebih 300 orang,” pungkasnya. (Shiddiq)