NIKEL.CO.ID, 20 SEPTEMBER 2023 – Smelter nikel merupakan fasilitas industri untuk mengolah bijih nikel menjadi produk bernilai tambah melalui beberapa proses pemisahan, peleburan, dan pemurnian.
Disini nikel.co.id coba menengahkan catatan mengenai smelter nikel dari berbagai sumber yang menjadi rujukan informasi ini. Tujuan dasar smelter nikel itu sendiri untuk mengubah bijih nikel menjadi produk akhir yang lebih murni, seperti nikel matte atau feronikel, nikel pig iron (NPI), nikel sulfat dan sebagainya.
Keberadaan smelter ini diatur oleh perundang-undangan RI Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). UU itu mewajibkan setiap perusahaan yang berinvestasi di sektor pertambangan mineral dan batu baru di Indonesia untuk membangun fasilitas pemurnian atau smelter.
Kewajiban melakukan pengolahan dan pemurnian komoditas tambang lewat smelter itu diatur dalam Pasal 102 UU Minerba yang menjelaskan: Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambang Khusus (IUPK) wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pemanfaatan mineral dan batubara. Sedangkan pada Pasal 103 UU Minerba, mengatakan: Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri.
Sehingga keberadaan smelter nikel memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai tambah produk pertambangan nikel. Dengan menjalani tahap pemrosesan tambahan di dalam negeri, negara dapat mengoptimalkan manfaat ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat ekspor bijih mentah.
Fungsi Smelter Nikel
Adapun fungsi dari smelter adalah bertujuan untuk melakukan proses smelting (peleburan) yang dimulai dengan tahap pengolahan bijih nikel. Bijih nikel kemudian diekstraksi untuk mengisolasi kandungan nikelnya. Dalam tahap ini masuk kedalam proses penghancuran, penggilingan, dan pengapungan bijih untuk memisahkan mineral berharga dari material yang tidak diinginkan.
Metode Smelting Nikel
Metode smelting ini adalah proses ekstraksi logam dari bijihnya melalui pemanasan tinggi dan reaksi kimia. Untuk smelting nikel menggunakan Pyrometallurgical Smelting. Jadi metode ini melibatkan pemanasan bijih nikel bersama dengan kokas atau bahan reduksi lainnya pada suhu tinggi yang nantinya akan menghasilkan nikel cair yang dapat diisolasi.
Proses Smelter Nikel umumnya menggunakan metode Smelting Elektrotermal yang melibatkan pemanasan bijih nikel dengan menggunakan arus listrik yang tinggi. Proses ini menghasilkan produk akhir dalam bentuk nikel matte dan feronikel.
Untuk Metode Smelting Pyrometalurgi ini melibatkan pemanasan bijih nikel pada suhu tinggi tanpa melibatkan arus listrik. Pada akhir proses, bijih meleleh dan dipisahkan menjadi fase cair dan fase padat, dengan fase cair mengandung nikel yang lebih tinggi.
Transformasi atau perubahan bijih nikel menjadi nikel matte dan hasil akhir dari proses smelting adalah matte nikel, yang merupakan campuran kompleks dari logam nikel dan beberapa elemen lainnya. Nikel Matte ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai industri, termasuk industri logam dan baterai.
Adapun Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Smelter Nikel
Pada sektor perekonomian daerah pembangunan smelter nikel memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan daerah. Dalam tahap pemrosesan yang lebih lanjut akan membawa potensi pendapatan yang lebih tinggi bagi negara.
Kemudian, Dampak Lingkungan Berkurang dari adanya smelter nikel yaitu kemampuannya untuk mengurangi dampak lingkungan. Pengolahan bijih menjadi produk akhir di dalam negeri karena ekspor bijih mentah berpotensi mencemari lingkungan dapat dikurangi. Selanjutnya smelter nikel dapat mengolah lebih lanjut terhadap limbah pertambangan untuk mengurangi dampak lingkungan yang merugikan.
Ditambah lagi dengan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Apalagi saat ini pemerintah mencanangkan Net Zero Emission (NZE) Indonesia nol emisi tahun 2060 dan tranformasi energi dari fosil ke energi ramah lingkungan atau green energy, sehingga smelter nikel semakin mengadopsi solusi ramah lingkungan. Proses smelting yang lebih efisien dan penggunaan teknologi pemurnian yang canggih membantu mengurangi emisi gas berbahaya dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Diharapkan masyarakat, dunia usaha, pertambangan dan publik dapat memahami proses, manfaat dan tantangan dari smelter nikel sehingga dapat mengetahui dan menghargai peran penting dari smelter untuk kemajuan dunia industri pertambangan dalam negeri. (shiddiq)