Beranda Berita International Menteri Bahlil Lahadalia Bertemu Investor Korsel Bahas Joint Venture

Menteri Bahlil Lahadalia Bertemu Investor Korsel Bahas Joint Venture

357
0

NIKEL.CO.ID, 11 SEPTERMBER 2023 – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, melakukan pertemuan dengan sejumlah investor dari Korea Selatan. Melalui instagram resmi milik Kementerian Investasi/BKPM, terlihat Bahlil Lahadalia bertemu dengan President & CEO LX International, Yoon Chun Sung. LX International adalah perusahaan multinasional yang sebelumnya dikenal sebagai LG International.

“Tujuan utama pertemuan ini adalah mendiskusikan rencana joint venture (JV) 1 pada proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (grand package) di Indonesia dan rencana investasi tambahan oleh LX International di Tanah Air,” dikutip nikel.co.id melalui akun @bkpm_id, Senin (11/9/2023).

Selain itu, LX International juga menunjukkan ketertarikannya dalam pengembangan proyek environment, social, and governance (ESG) di Indonesia, termasuk beberapa proyek pembangkit listrik berbasis energi terbarukan yang sedang dalam tahapan pengembangan.

Diketahui, minggu lalu (6/9/2023), Bahlil sempat bertemu CEO Korea Tomorrow & Global Corporation (KT&G), Bok-In Baek. Dalam pertemuan tersebut dilakukan pertukaran surat konfirmasi dari Kementerian Investasi/BKPM kepada KT&G, serta surat komitmen KT&G terkait rencana investasi KT&G di PIER Industrial Park, Surabaya.

Dikutip dari CNBC, KT&G berencana untuk berinvestasi sebesar 548,1 miliar Won (Rp6,9 triliun) hingga tahun 2025, yang mencakup 93% dari total investasi mereka. Sebagai bagian dari komitmen ini, perusahaan berencana mempekerjakan sekitar 1.136 tenaga kerja Indonesia.

Bahlil juga bertemu Executive Chairman & CEO Korea Zinc, Choi Yun-beom, pada hari yang sama (6/9/2023). Korean Zinc adalah sebuah perusahaan pengolahan logam non-besi terkemuka di dunia yang berpusat di Seoul, Korea Selatan. Korea Zinc menyampaikan ketertarikannya untuk mendirikan fasilitas smelter nikel dengan teknologi HPAL di Indonesia. Smelter nikel ini nantinya dapat menghasilkan MHP dengan kapasitas 40.000 ton per tahun. Perusahaan ini akan bekerja sama joint venture dengan perusahaan lokal di Indonesia dengan nilai rencana investasi sebesar US$ 600 juta.

Korea Zinc merupakan perusahaan pengolahan logam non-besi terkemuka yang berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan, dengan pendapatan US$8,7 triliun pada 2022 dan telah beroperasi sejak 1974. (Lili Handayani/R)

Artikulli paraprakMerdeka Battery Kerja Sama dengan Korean Development Bank Dorong Pengembangan Baterai
Artikulli tjetërProgres Smelter BMS Milik Jusuf Kalla On Track