
NIKEL.CO.ID, 11 SEPTEMBER 2023 – PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBM) membangun kerja sama dengan Bank Pembangunan Korea (The Korea Development Bank /KDB) untuk mendorong pengembangan rantai pasok bahan baterai.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) atau Kesepahaman bersama MBMA dengan KDB, Jumat (8/9/2023).
Sekretaris Perusahaan MBM, Deny Greviartana Wijaya, menyampaikan, tujuan MOU Pemerintah Korea dan Indonesia merupakan upaya untuk memperdalam hubungan kerja sama bilateral berkenaan dengan sumber daya mineral utama.
“Rantai nilai bahan baterai dan industri terkait lainnya,” kata Deny dikutip dari siaran pers MBM, Senin (11/9/20223).
Menurut dia, kesepakatan tersebut dicapai untuk tujuan mendukung upaya pemerintah kedua belah pihak dalam mendorong pertukaran yang saling menguntungkan, termasuk investasi di bidang swasta sebagai mitra bisnis. MOU ini akan mendorong kolaborasi antara MBM dan KDB untuk memajukan perusahaan dengan cara mengevaluasi potensi investasi di MBM.
“Membangun rantai pasok nikel yang andal dan bahan baterai mineral, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor tengah dan menengah masing-masing negara dalam rantai nilai bahan baterai sektor hilir,” ujarnya.
Kedua pihak, sambungnya. berkolaborasi dalam prinsip yang sama antara MBM dan KDB akan bekerja sama dengan itikad baik di berbagai bidang.
“Termasuk peluang bisnis untuk mendukung pertumbuhan industri bahan baterai kedua negara dan industri terkait lainnya,” tuturnya.
Deny memaparkan, KDB akan mendukung investasi dari perusahaan Korea ke MBM. Bentuk potensial dari investasi akan melibatkan berbagai pilihan, termasuk investasi ekuitas, pinjaman berjangka, usaha patungan kemitraan atau pengaturan keuangan lainnya.
MBM sendiri akan menawarkan berbagai peluang kolaborasi kepada perusahaan Korea, namun tidak sebatas mengakses produk nikel dan informasi masuk dan membangun kehadiran di Indonesia.
“MOU ini mencerminkan komitmen bersama untuk membangun rantai pasok bahan baterai yang bertanggung jawab yang diperlukan untuk energi yang lebih bersih dan kesejahteraan ekonomi yang merupakan perpanjangan dari apa yang sudah ada hubungan antara KDB2 dan perusahaan induk MBM, PT Merdeka Copper Gold Tbk., yang memberikan fasilitas kredit revolving sebesar US$100 juta pada Maret 2022,” paparnya.
Sekedar informasi, KDB adalah bank kebijakan milik negara Korea yang didirikan pada tahun 1954 untuk memasok dan mengelola secara signifikan modal industri untuk membantu mengembangkan perekonomian Korea Selatan.
Sejak didirikan, KDB telah tumbuh dan berkembang seiring dengan perekonomian Korea, menyediakan pembiayaan modal jangka panjang untuk pengembangan dan promosi industri, perluasan infrastruktur sosial. pembangunan negara, termasuk Korea Selatan, menstabilkan pasar keuangan, dan memfasilitasi pertumbuhan berkelanjutan.
“KDB telah menetapkan inisiatif dan kegiatan utama ESG yang sejalan dengan Korea Selatan kebijakan pemerintah untuk mengatasi perubahan iklim dan investasi yang bertanggung jawab secara sosial,” pungkasnya. (Shiddiq)