Beranda Berita Nasional Pemerintah Tegaskan Komitmen Hilirisasi dan Investasi Berkelanjutan

Pemerintah Tegaskan Komitmen Hilirisasi dan Investasi Berkelanjutan

472
0
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah terus memperkuat arah kebijakan ekonomi nasional dengan menekankan hilirisasi di berbagai sektor dan peningkatan investasi berkelanjutan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, menegaskan, di tengah ketidakpastian global akibat konflik geopolitik dan perang dagang, Indonesia menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat. Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen, berada di atas rata-rata sejumlah negara G20.

“Inflasi kita terkendali di 2,65 persen, tingkat pengangguran turun ke 4,76 persen, dan rasio utang berada di level aman, yakni 38,8 persen. Ini menunjukkan fundamental ekonomi kita tetap kuat,” kata Airlangga, dalam acara Investor Daily Summit, di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center, Kamis (9/10).

Selain memperkuat iklim investasi, pemerintah juga menyiapkan berbagai kebijakan untuk mempercepat perizinan yang dilengkapi dengan mekanisme fiktif positif.

“Jika perizinan tidak diproses dalam waktu tertentu, maka BKPM dapat menerbitkan izin secara otomatis. Ini bentuk komitmen pemerintah dalam memberi kepastian bagi dunia usaha,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pemerintah juga fokus pada hilirisasi ekonomi, tidak hanya di sektor mineral seperti nikel, tetapi juga pada sektor lain seperti perikanan, rumput laut, farmasi, dan kosmetik. Langkah ini diharapkan membuka peluang industri bernilai tambah dan memperluas lapangan kerja.

“Hilirisasi tidak hanya di sektor tambang, tetapi juga di sektor-sektor yang dekat dengan kehidupan masyarakat, agar manfaat ekonomi bisa dirasakan lebih luas,” tegasnya.

Ia juga menyoroti capaian ekonomi syariah nasional yang kini menempati posisi ketiga dunia. Pemerintah saat ini tengah mendorong pembentukan bullion bank dan peningkatan ekspor produk halal untuk memperkuat peran ekonomi syariah di kancah global.

Selain itu, Indonesia juga bersiap mengimplementasikan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUSEPA) dengan Uni Eropa pada 1 Januari 2027, yang akan membuka akses ekspor Indonesia ke 27 negara Eropa dengan tarif nol persen untuk lebih dari 90 persen komoditas.

“Perdagangan dengan Eropa akan meningkat 2,5 kali lipat dalam empat sampai lima tahun ke depan. Ini peluang besar bagi sektor tekstil, garmen, dan furniture yang menyerap jutaan tenaga kerja,” katanya.

Lanjutnya, pemerintah terus mendorong optimisme pasar dan kerja sama lintas sektor agar ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik di tahun mendatang.

“Salah satu kunci pertumbuhan adalah optimisme pasar, optimisme investor, dan optimisme rakyat Indonesia,” pungkasnya. (Uyun)