NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Mitra Murni Perkasa (MMP) menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di seluruh kegiatan operasional smelter nikel. Perusahaan mengadopsi IFC Performance Standard sebagai pedoman untuk memastikan praktik industri yang efisien dan berkelanjutan.
Direktur PT Mitra Murni Perkasa, Achmad Zuhraid, menjelaskan, penerapan prinsip ESG tersebut dimulai sejak tahap desain pabrik dengan fokus pada efisiensi energi.
“Kita fokus dulu kepada energy efficiency, di mana efisiensi energi itu sudah kita lakukan dari tahap awal sekali pada waktu kita mendesain plant, dengan target bahwa kita bisa mereduksi penggunaan energi sekitar 10 persen dari penggunaan energi yang umumnya pada suatu smelter,” ujar Achmad sebagaimana dikutip dari laman website CNBC Indonesia, Jumat (10/10/2025).

Selain aspek lingkungan, MMP juga menerapkan prinsip sosial dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar. Achmad menuturkan, komitmen tersebut diwujudkan melalui kebijakan rekrutmen tenaga kerja yang mengutamakan sumber daya manusia lokal.
“Dalam perekrutan tenaga kerja, sekitar 50–60 persen itu kita rekrut dari tenaga kerja lokal. Dan kita memang sengaja untuk tidak hanya menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar smelter kita yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tidak hanya menyediakan lapangan kerja, tapi kita juga sengaja merekrut tenaga kerja muda untuk kemudian kita didik menjadi operator tenaga kerja yang mumpuni, yang memiliki skill dalam mengoperasikan suatu smelter nikel,” jelasnya.
Menurutnya, langkah ini diharapkan dapat menciptakan transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal, sehingga masyarakat sekitar dapat berperan aktif dalam mendukung kegiatan industri pengolahan nikel yang berkelanjutan.
Dalam mendukung program hilirisasi nasional, MMP juga mengolah bijih nikel menjadi high grade nickel matte serta mengembangkan hilirisasi batubara menjadi coal getting.
“Dan untuk hilirisasi ada dua hal disini yang kita dukung dalam hilirisasi. satu yang pertama hilirisasi nikel yang kita proses menjadi high grade nickel matte, kemudian yang kedua hilirisasi batubara menjadi coal getting,” jelasnya.
Melalui penerapan prinsip ESG dan dukungan terhadap program hilirisasi, MMP berupaya menciptakan industri smelter nikel yang efisien, ramah lingkungan, serta memberikan dampak sosial positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. (Tubagus)


























