
NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Penguatan kredibilitas dan kolaborasi internasional bagi Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) merupakan hal penting. Hal itu berbuah beragam pencapaian telah diraih organisasi nirlaba tempat berhimpunnya para penambang nikel di Indonesia ini. Salah satu pencapaian yang menonjol adalah pengakuan internasional yang diterima APNI.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum APNI, Komjen Pol. (Purn.) Drs. Nanan Soekarna, kepada nikel.co.id, usai memimpin rapat tahunan untuk mengevaluasi kinerja tahun lalu dan merumuskan langkah-langkah strategis APNI untuk tahun 2025, di Jakarta, Kamis. Rapat ini dihadiri oleh para pengurus APNI, baik secara luring (offline) maupun daring (online) (30/1/2025).
“Sebagai asosiasi, kita mencoba merefleksikan apa yang telah kita kerjakan, kekurangannya apa, dan hal-hal apa yang perlu kita kembangkan di tahun depan. Tahun lalu kita berhasil menjalin kerja sama dengan beberapa asosiasi internasional ternama, seperti Argus Media, SMM, LME, dan Fast Market. Ini menjadi bukti bahwa APNI diakui sebagai asosiasi yang kredibel di tingkat dunia,” ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa kolaborasi internasional ini merupakan pencapaian yang membanggakan, namun juga membawa tanggung jawab besar.
“Tanggung jawabnya adalah agar APNI terus tampil kredibel dan reputabel. Ini bukan hanya soal kerja sama, tapi juga bagaimana kita menjaga nilai-nilai etika, profesionalisme, dan prosedur yang benar,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan komitmennya untuk mendukung program-program pemerintah, serta menjadi pendamping dan konsultan bagi para anggota APNI dalam menghadapi tantangan di industri pertambangan nikel.
“Kami ingin APNI menjadi tempat yang memberikan solusi bagi para anggota, baik dalam hal teknis maupun dalam hal pembentukan kebijakan yang mendukung kelangsungan usaha mereka,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Nanan juga mengungkapkan visi APNI untuk memasuki bursa efek, yang menurutnya akan memberikan legitimasi yang lebih kuat terhadap harga nikel dan membuka ruang bagi transparansi dalam transaksi.
“Dengan adanya bursa efek, harga nikel yang dihasilkan akan lebih terukur dan diakui secara luas, dan tentu saja ini akan membawa manfaat bagi seluruh anggota APNI,” jelasnya.
Dalam menanggapi dinamika industri pertambangan yang penuh tantangan, Nanan menekankan pentingnya integritas dan komitmen terhadap nilai-nilai positif.
“Saya selalu mengatakan kita harus fokus pada nilai, bukan materi. Konspirasi itu sangat berbahaya karena bisa membawa kolusi, nepotisme, dan gratifikasi. Sebaliknya, dengan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai etika yang benar, kita bisa menjaga amanah dan melangkah menuju keberhasilan yang lebih besar,” tegasnya.
Karenanya, Wakapolri periode 2011- 2013 juga mengajak media untuk turut berperan dalam menyebarkan nilai-nilai positif ini kepada masyarakat.
“Kami percaya bahwa nilai-nilai positif itu universal dan jika kita semua berkomitmen pada etika yang benar, maka keberhasilan akan datang dengan sendirinya,” tutupnya.
Dengan semangat baru di tahun 2025, APNI berharap dapat terus memperkuat posisinya sebagai asosiasi yang kredibel, profesional, dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh anggotanya. (Shiddiq)