Beranda Berita Nasional Irwandi Arif: Indonesia Tengah Memantabkan Kebijakan Nikel

Irwandi Arif: Indonesia Tengah Memantabkan Kebijakan Nikel

1859
0
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Prof. Irwandy Arif. (Foto: Chiva/nikel.co.id)
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Prof. Irwandy Arif. (Foto: Chiva/nikel.co.id)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Prof. Irwandy Arif menyampaikan saat ini Indonesia tengah melakukan komunikasi dengan beberapa negara guna memantabkan kembali kebijakan-kebijakan nikel yang ada.

Terlebih dalam pengelolaan ke arah stainless steel, baterai atau electric vehichle (EV) dan juga logam alloy atau nikel murni.

“Ini sangat berguna, nanti di dalam menunjang industri strategis kita,” tegas Irwandy dalam acara ‘the 3rd Nickle Producers, Processor & Buyers Conference, Selasa (7/4/2024).

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) ini juga menerangkan terkait seberapa besar diperlukannya eksplorasi. Untuk mengetahui seberapa lama ketahanan cadangan kita.

Oleh karena itu diperlukan suatu eksplorasi, yang lebih intensif, untuk menambah cadangan kita, untuk memperpanjang umur dari pada cadangan untuk indsutri nikel kita. 

“Dan pemerintah Indonesia nantinya juga bisa membatasi, smelter smelter yang cukup banyak sekarang. Untuk kearah pirometalurgi ke arah besibaja. Tetapi untuk ke industri baterai, masih untuk di dorong terus.Kira kira intinya itu,” tuturnya.

Menanggapi acara yang diselenggarakan Petromindo, Irwandy menilai sangat baik. Selain itu, dirinya berharap agar kedepan dapat bermanfaat untuk industri nikel dimana kondisi kebijakan yang ada di Indonesia ini.

Petromindo bekerja sama dengan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) mengadakan acara The 3rd Nickel Producers, Processors & Buyers Conference pada 7–8 Mei 2024 di Shangri-La Hotel, Jakarta.

Tahun lalu, lebih dari 40 pembicara ternama dan 300 peserta berkumpul menghadiri The 2nd Nickel Producers, Processors & Buyers Conference yang menjadikannya sebagai konferensi nikel terbesar yang diselenggarakan di Indonesia, rumah bagi produsen bijih nikel terbesar di dunia.

Selain itu, penggunaan nikel pada baja nirkarat (stainless steel) dan baterai kendaraan listrik di Indonesia, peluang signifikan dari Sistem Layanan Digital Terpadu Indonesia (Simbara) untuk meningkatkan tata kelola mineral dan batu bara, khususnya dalam ketertelusuran nikel, dan posisi Indonesia sebagai eksportir nikel matte dan MHP terbesar juga akan dibahas dalam konferensi ini.

Acara ini disponsori oleh QLola by BRI sebagai platinum sponsor dan Ceria Nugraha Indotama, PT Geoservices, eraMet, Lumoso, Thiess, PPA, Resindo, PT Jasa Mutu Mineral Indonesia, PAMA, Thermo Fisher, Inneron, UniQuip, PT Anindya Wiraputra Konsult, Gurita Lintas Samudera, Inneron, Surveyor Indonesia, Sucofindo, Harita Nickel, ERM, Triputra Energi, Member of RFS Group, Mettler Toledo, United Tractors, Shell, dan Gaya Makmur Mobil sebagai gold sponsor. (Lili Handayani)