NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Tenaga ahli dan terampil untuk menjadi operator pirometalurgi saat ini sangat dibutuhkkan untuk mendukung industri pertambangan nikel Indonesia.
Hal itu ditegaskan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batu Bara (PPSDM Geominerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ir. Dwi Anggoro Ismukurnianto, saat penandatanganan perjanjian kerja sama antara PPSDM Geominerba ESDM dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), di Bandung, yang pertama kalinya per 4 April 2024.
“Saat ini, Indonesia masih kekurangan operator pirometalurgi yang terampil dan berpengalaman. Operator pirometalurgi yang kompeten sangat dibutuhkan. Salah satunya, untuk mendukung hilirisasi industri nikel dalam mengoperasikan smelter dan peralatan pirometalurgi lainnya,” kata Dwi.
Menurutnya, PPSDM Geominerba memiliki komitmen sekaligus tanggung jawab dalam menyiapkan operator pirometalurgi yang kompeten untuk mendukung industri pertambangan di Indonesia. Pirometalurgi merupakan salah satu proses ekstraksi logam dari bijih mineral yang menggunakan panas dan merupakan teknologi penting untuk menghasilkan produk logam berkualitas tinggi.
“Saat ini, industri logam dan pertambangan membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih untuk mengelola proses-proses ini dengan aman dan efisien. Sertifikasi adalah cara penting untuk menunjukkan kualitas dan kompetensi dalam profesi ini,” ujarnnya.
Bukan hanya itu, sambungnya, Kementerian ESDM juga bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan industri untuk mengembangkan kurikulum dan program pendidikan vokasi di bidang pirometalurgi sebagai wujud komiten dan tanggungjawab.
“Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri pertambangan,” jelasnya.
Ia menegaskan, dengan berbagai upaya yang dilakukan, pemerintah sangat optimistis Indonesia akan mampu memiliki operator pirometalurgi yang kompeten dan andal untuk mendukung industri pertambangan nasional.
Acara penandatangan perjanjian kerja sama tersebut dihadiri Direktur SDM PT Antam Tbk., Achmad Ardianto, Ade Hidayat (Koordinator Program Evaluasi dan Kerja Sama), Ambardi Sukmana (Subkoordinator Program), Fendra Nurpradana Putra (Subkoordinator Evaluasi), dan Abdul Majid (Sub Koordinator Kerja Sama). (Shiddiq)