Beranda Berita International LME Lakukan Transparansi Data ESG Komponen Penting Atasi Keberlanjutan

LME Lakukan Transparansi Data ESG Komponen Penting Atasi Keberlanjutan

4356
0
Foto Istimewa

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Chief Sustainability Officer London Metal Exchange (LME), Georgina Hallett, mengatakan, transparansi data ESG (envromental, social, governnce) adalah komponen penting untuk mengatasi keberlanjutan di dunia industri.

“Transparansi dan komparabilitas data ESG merupakan komponen penting dalam mengatasi tantangan keberlanjutan di tingkat industri. Kami gembira karena lebih dari 50% merek yang terdaftar di LME kini membagikan kredensial keberlanjutan di LMEpassport dan baru-baru ini kami menambahkan 12 rangkaian sertifikasi, metrik, dan standar baru yang dapat diungkapkan oleh produsen,” kata Georgina Hallett dikutip laman LME, Kamis, (26/10/2023).

Menurutnya, LME sedang menggiatkan industrinya untuk memajukan agenda keberlanjutan global. Saat ini LME sedang berkolaborasi dengan produsen dan badan standar di seluruh dunia dalam memperkaya platform data ESG digitalnya, LMEpassport.

Hal ini akan memberikan komunitas logam akses terhadap kredensial dan data keberlanjutan yang sebanding, terverifikasi, dan luas mengenai produsen global.

“Yang merupakan bagian inti dari fokus strategis LME dan kami berharap dapat berkolaborasi lebih jauh dengan mitra industri kami,” ujarnya.

Dalam digitalisasi LMEpassport, dia menjelaskan, kini tercantum sebanyak 466 merek dari 219 merek yang dibandingkan dengan hanya 22 merek ketika diluncurkan pada tahun 2021. Dengan 54 sertifikasi, standar, dan metrik yang tersedia di seluruh spektrum ESG.

Selain itu, menurutnya, produsen kini dapat menunjukkan berbagai target dan komitmen terkait keberlanjutan, dan yang terpenting melacak kemajuan mereka dalam mencapai target dan komitmen tersebut.

“Sebagai respons terhadap peningkatan keterlibatan dan data, fungsi tampilan berdampingan yang baru telah diperkenalkan di LMEpassport, yang memungkinkan pengguna membandingkan hingga lima pengungkapan ESG produsen secara bersamaan,” jelasnya.

Georgina menuturkan, LME berkolaborasi dengan para produsen dan badan standar dalam mengembangkan kredensial, fitur, dan pengungkapan tambahan serta akan terus bekerja sama dengan mereka.

“Dan semua merek yang terdaftar dalam mengembangkan transparansi data ESG di seluruh industri logam,” pungkasnya.

Dari perusahaan Boliden, Direktur Penjualan, Sven Hjelmstedt, mengatakan, transisi ramah lingkungan dimulai dengan logam ramah lingkungan dan LMEpassport memberi pihaknya gambaran komprehensif mengenai kinerja keberlanjutan yang terkait langsung dengan merek LME pihaknya.

“Kami menyambut baik transparansi data tambahan, sehingga memungkinkan kami menambahkan komitmen dan target seiring tujuan kami memimpin transisi industri. Oleh karena itu, kami sangat gembira untuk menjadi bagian dari pengembangan khusus ini,” kata Sven Hjelmstedt.

Sementara Kamar Dagang Importir & Eksportir Logam, Mineral & Bahan Kimia Tiongkok (CCCMC), Direktur Departemen Pengembangan, Sun Lihui, mengatakan, pihaknya senang berpartisipasi dan menyaksikan perumusan dan implementasi Kebijakan Pengadaan yang Bertanggung Jawab di London Metal Exchange.

“Kami berharap dapat bekerja sama untuk mendorong pengadaan sumber daya yang bertanggung jawab dan pembangunan berkelanjutan di industri logam global,” kata Sun Lihui.

Lebih lanjut, dia menuturkan, Pedoman Uji Tuntas Tiongkok untuk Rantai Pasokan Mineral (Edisi Kedua), sebagai standar yang disetujui LME untuk jalur A, akan terus menyediakan layanan penilaian rantai pasokan untuk perusahaan industri logam.

Selain itu, mendorong mereka untuk mengidentifikasi risiko rantai pasokan dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat. Lalu mendukung mereka dalam memperkuat manajemen uji tuntas rantai pasokan untuk memenuhi persyaratan LME.

“Kami juga mendorong perusahaan untuk secara aktif mengungkapkan informasi pembangunan berkelanjutan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola melalui komunikasi dan kerja sama yang transparan dengan mitra rantai industri, dan berkomitmen untuk membangun rantai pasokan logam global yang inklusif, berkelanjutan, dan bertanggung jawab,” tuturnya.

Dari Institut Kobalt, Senior Sustainability Manager, Tom Fairlie, menyebutkan, komunikasi dan interpretasi yang transparan terhadap hasil Jejak Karbon Produk (PCF) sangat penting untuk pelaporan emisi gas rumah kaca yang akurat.

“Panduan PCF dari Cobalt Institute memberikan pendekatan yang terstandarisasi dan kuat kepada semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam rantai nilai kobalt untuk menghitung dampak perubahan iklim dari produk kobalt dan selaras dengan peraturan dan inisiatif industri saat ini,” sebut Tom Fairlie. (Shiddiq)