NIKEL.CO.ID, 8 AGUSTUS 2023 – Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO) merayakan momentum bersejarah dalam perkembangan industri pertambangan dengan menggelar perayaan ulang tahun ke-26.
Acara tersebut diadakan pada hari Selasa, 8 Agustus 2023 di Hotel Westin Jakarta, dihadiri oleh lebih dari 160 peserta yang terdiri dari Badan Pengurus Nasional ASPINDO, perwakilan perusahaan jasa pertambangan, perwakilan perusahaan pertambangan, asosiasi sektor minerba, pemerintah, media, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Didirikan pada tanggal 1 Agustus 1997, ASPINDO telah memainkan peran sentral dalam mengarahkan pertumbuhan dan pengembangan industri jasa pertambangan di Indonesia.
Pada perayaan kali ini, perhatian khusus diberikan pada pencapaian ASPINDO selama 26 tahun berkiprah, serta tantangan yang masih dihadapi dalam sektor usaha jasa pertambangan.
Acara ini dimeriahkan oleh keynote speech dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif.
Dalam pidatonya, Menteri ESDM menyoroti perkembangan signifikan industri jasa pertambangan baik inti maupun non inti. Data menunjukkan peningkatan investasi di sektor ini, terbukti dari jumlah Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM, naik dari 1.316 pada tahun 2021 menjadi 1.748 pada tahun 2022.
Pentingnya peran industri jasa pertambangan dalam pemberdayaan masyarakat lokal dan penerimaan negara juga menjadi sorotan dalam sambutan tersebut. Peningkatan produksi dan investasi dalam industri ini turut berdampak pada perekonomian serta memberikan pengaruh ganda terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di wilayah tambang.
Dalam sambutan Ketua Umum ASPINDO, Frans Kesuma, diungkapkan capaian ASPINDO selama 26 tahun, serta tantangan yang masih harus diatasi. Krisis pasokan ban alat berat, implementasi pajak alat berat, kelanjutan program biodiesel pasca penerapan B35, serta rencana implementasi pajak karbon dan transisi energi menjadi beberapa fokus untuk masa depan industri pertambangan.
Acara ini juga menjadi momentum pengenalan logo baru ASPINDO, yang menggambarkan visi organisasi sebagai wadah bagi perusahaan jasa pertambangan di Indonesia. Logo ini menggabungkan simbol segitiga dan palu, mencitrakan keselamatan dan kekuatan dalam industri ini.
Warna kuning mencerminkan kekayaan tambang Indonesia, sementara warna hitam mencerminkan ketegasan ASPINDO dalam memperjuangkan kepentingan usaha jasa pertambangan Indonesia.
Agenda penutup perayaan menghadirkan pemaparan mengenai krisis pasokan ban untuk alat berat di industri pertambangan. ASPINDO bersama dengan asosiasi lainnya sedang berupaya menemukan solusi untuk mengatasi tantangan ini, dengan dukungan dari lintas asosiasi pertambangan.
Acara ditutup dengan networking lunch, memungkinkan para peserta untuk saling bersilaturahmi dan memperkuat jaringan kerja.
ASPINDO terus berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan tata kelola yang baik dalam industri jasa pertambangan di Indonesia. Dalam rangkaian perayaan HUT ke-26 ini, ASPINDO mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota dan pemangku kepentingan yang telah mendukung perjalanan panjang organisasi ini. (Lili Handayani)