Delegasi Field Trip Indonesia Nickel Smelter Southeast Sulawesi-Central Sulawesi
NIKEL.CO.ID, 5 Juni 2023-Puncak dari event 2023 Indonesia-International Nickel and Cobalt Industry Chain Summit, jajaran DPP Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) memboyong para delegasi dari berbagai negara mengikuti serangkaian agenda Field Trip Indonesia Nickel Smelter Southeast Sulawesi-Central Sulawesi. Upaya menarik investor ke sektor industri baterai electric vehicle.
Pesawat yang ditumpangi 50 delegasi Field Trip Indonesia Nickel Smelter Southeast Sulawesi-Central Sulawesi sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Haluoleo di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Jumat (2/6/2023), pukul 15.00 WITA. Rombongan delegasi yang dipimpin Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey atas nama Ketua Umum APNI, Komjen Pol. (Purn) Drs. Nanan Soekarna ini, disambut oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio di ruang VIP Bandara Haluoleo.
Jajajaran DPP APNI yang ikut memandu rangkaian kegiatan field trip di antaranya Dewan Pengawas Irjen Pol. (Purn) Sukma Edy Mulyono, Wakil Sekretaris Umum Rudi Rusmadi, Bidang Komersil Al Moudodi, LO/Humas TNI-Polri Christian Mulya, LO/Humas Eropa dan Rusia Olfriady Letunggamu, Koordinator Wilayah Sulawesi Tenggara Muhammad Fajar Hasan, dan pengurus APNI lainnya.
Sesuai agenda, para degelasi dari berbagai negara, di antaranya China, Turkey, Rusia, Canada, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Swiss, Belanda, Australia, Korea, India, dan Singapura ini akan melakukan serangkaian kunjungan ke lima perusahaan industri smelter nikel di Kendari, Sulawesi Tenggara dan di Morowali, Sulawesi Tengah, sejak 2-4 Juni 2023. Kelima smelter tersebut, yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry, PT Hanking Group, PT Transon Bumido Resources, Wanxiang Nikel Indonesia, dan Baoshuo Taman Industry Investment Group.
Field trip merupakan puncak dari rangkaian kegiatan 2023 Indonesia-Internasional Nikcel and Cobalt Industry Chain Summit bertema: “The New Ecology of Nickel and Cobalt Industry Under Globalization”, di Hotel Shangri-La Jakarta, yang ditelah dilaksanakan di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada 30-31 Mei 2023.
Penyelenggaraan 2023 Indonesia-International Nickel and Cobalt Industry Chain Summit merupakan hasil kerja sama Shanghai Metals Market (SMM) dan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI). Event internasional ini dilatarbelakangi penjualan global Neighborhood Electric Vehicle (NEV) mencapai 10,65 juta unit, naik 63,6 persen Year of Year di China, pada 2022. Industri NEV di China terus tumbuh secara eksplosif, mempertahankan posisi pertama selama delapan tahun berturut-turut.
Indonesia membawa magnet tersendiri seiring berkembangnya industri NEV di China. Indonesia juga memainkan peran penting sebagai salah satu negara penghasil nikel dan cobalt terbesar dunia.
Sajian materi dari para pembicara mengenai situasi dan tren terkini industri pertambangan nikel dan cobalt, smelter nikel, hingga industri baterai dan kendaraan listrik di China dan Indonesia digali forum ini. Tatkala digelar acara diskusi di hari kedua, terbangun komunikasi interaktif dua arah antara narasumber dengan peserta di forum yang dihadiri 372 delegasi dari berbagai negara dan 35 pembicara dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, Ceo dan pimpinan perusahaan smelter, serta bursa pedagangan mineral logam di China dan London.

Kembali ke agenda field trip, jajaran DPP APNI yang dipimpin Sekum APNI, Meidy Katrin Lengkey memboyong para delegasi mengunjungi kawasan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (2/6/2023), pukul 15.00 WITA. Para delegasi field trip mengikuti serangkaian acara yang sudah diagendakan. Mulai dari salam perkenalanan perwakilan delegasi, selayang pandang core business VDNI, tour kawasan industri VDNI, hingga ajang bertukar informasi dalam bisnis pengolahan bijih nikel dan produk turunannya.
Setelah melakukan field trip ke kawasan VDNI, para delegasi kembali ke Claro Hotel, Kendari, Sulawesi Tenggara. Setelah menyantap sajian makan malam di hotel, mereka pun istirahat untuk mempersiapkan rangkaian agenda berikutnya.
Di hari ketiga, Sabtu (3/6/2023), sekira pukul 06.00 WITA, para delegasi berangkat menuju Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, untuk melakukan kunjungan ke PT Hanking Group dan kawasan pertambangan nikel.
Seusai berkegiatan di PT Hanking dan kawasan pertambangan nikel, mereka melanjutkan field trip ke PT Transon Bumindo Resources (TBR) di Morowali, Sulawesi Tengah. Rombongan delegasi tiba di lokasi sekira pukul 17.00 WITA. Barulah di pukul 20.00 WITA, mereka transit untuk bermalam di Hotel Metro yang berlokasi di Bungku, Sulawesi Tengah.
Di hari keempat atau hari terakhir field trip, Minggu (4/6/2023), para degelasi melakukan kunjungan ke kawasan Wanxiang Nikel Indonesia pukul 07.00 WITA dan merampungkan tour selama satu jam.
Barulah di pukul 08.30 WITA, rombongan delegasi dipandu APNI menuju Baoshuo Taman Industry Investment Group. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam, rombongan field trip tiba di kawasan pabrik Baoshuo pukul 10.00 WITA.
Merampungkan tour di kawasan pabrik Baoshuo, pukul 13.00 WITA rombongan bersiap-siap menuju bandara untuk melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Sebagian ada yang melanjutkan wisata ke Bali, ke Makassar, dan ada pula yang kembali ke negaranya masing-masing.
Meidy Katrin Lengkey menuturkan, setelah melihat secara langsung kawasan industri pengolahan bijih nikel di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, yang notabene dua provinsi penghasil sumberdaya dan cadangan bijih nikel terbesar di dunia, para delegasi dari berbagai negara ini merasa terkesima. Mereka takjub dengan kemajuan industri hilir nikel yang sedang berlangsung di Indonesia, khususnya di kawasan industri nikel di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
Meidy Katrin Lengkey berharap, dari rangkaian kegiatan 2023 Indonesia-International Nickel and Cobalt Industry Chain Summit yang diakhiri dengan kegiatan field trip langsung ke kawasan industri hilir di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah menjadi bahan informasi positif para delegasi tentang kemajuan pengusahaan dan pengelolaan bijih di Indonesia setelah kembali ke negaranya masing-masing.
“Melalui kegiatan ini, kami juga berharap dapat menarik investor baru yang ingin bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan BUMN, dan swasta nasional di sektor pengolahan bijih nikel, khususnya dalam pengembangan industri baterai electric vehicle,” harap Meidy. (Varrel/Syarif)