NIKEL.CO.ID, 14 MARET 2023 – National Battery Research Institute (NBRI) selenggarakan Training Of Trainer: Battery for Renewable Energy bekerja sama dengan Renewable energy Skill Development (RESD) Project yang merupakan Proyek GFA consulting Group yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknisi energi terbarukan di Indonesia.
Founder NBRI, Prof. Dr rer. nat. Evvy Kartini mengatakan bahwa kegiatan ToT ini merupakan program pemerintah bekerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Swiss.
“Jadi program ini dikhususkan pertama untuk para dosen, yang ada di politeknik. Jadi disini ada beberapa politeknik dari Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Ujung Pandang, Bali, Manado, Cepu, Bandung. Mereka disini berkumpul selama satu minggu untuk belajar tentang baterai untuk renewable energy. Jadi skill development,” kata Founder NBRI Prof Evvy Kartini kepada nikel.co.id, Selasa (14/3/2023).
Menurutnya, ToT ini sangat penting karena renewable energy ini merupakan kebijakan pemerintah dalam transisi energi untuk mencapai target net zero emission.
“Salah satunya itu adalah pemanfaatan sumber energi terbarukan, di Indonesia ini sangat melimpah,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa sumber energi terbarukan ini di Indonesia sangat banyak dan perlu dilakukan resiliensi (penguatan). Namun resiliensi bukan hanya oleh pengusaha tapi juga oleh praktisi dan akademisi. Kalangan akademisi seperti dosen akan mendidik mahasiswanya tentang hal itu.
Selain itu, renewable energy seperti matahari keberadaannya hanya pada siang hari dan malam hari sudah tidak ada energy tersebut.
Untuk menyimpan daya energi itu agar bertahan lama maka harus disimpan pada suatu wadah atau storage. Oleh karena itu dibutuhkan battery energy storage system.
Hal ini bisa diperoleh atau dikuasai tentu dengan belajar pengetahuan tentang baterai yang berbagai macam ragamnya.
Seperti baterai dari best nikel dan yang bukan best nikel, yang besar maupun kecil dan berbagai tipe lainnya. Sehingga hal ini perlu diberikan pendidikan dan pelatihan yang benar.
“Jadi kalau membuat battery energy storage itu juga harus di desain, harus ada testingnya, harus melalui gradingnya dan suatu proses sehingga yang dihasilkan nanti berkualitas,” jelasnya.
Selain itu, menurut Prof Evvy, dalam kegiatan ToT ini ada program RESD Project yang salah satu tujuannya adalah melahirkan mata kuliah baru di fakultas politeknik ini yaitu renewable energy atau energi tersebut.
Jadi kalau ada khusus tentang energy terbarukan ini, teknologi baterainya, dan ini akan sangat membantu. Percepatan itu juga tidak hanya dari teknologinya tapi juga SDM (Sumber Daya Manusia-nya).
“Jadi yang datang dari dosen-dosennya ada yang bergelar Master, PhD dan ada Profesornya juga. Jadi betul-betul mereka akan membawa ilmu ini ke tempatnya masing-masing dan akan mengembangkan lab (laboratorium), misalnya lab baterai di Universitasnya. Ini akan cukup massif jadi impactnya sangat besar dan ini di seluruh daerah,” pungkasnya.
Dalam ToT Battery for Renewable Energy oleh BRIN dilakukan sesi pemaparan materi dan teori tentang baterai dan praktik pembuatan beragam baterai di laboratorium yang telah disediakan oleh panitia.
ToT Baterai for Renewable Energy yang diadakan NBRI ini berlangsung selama lima hari dan telah dimulai dari Senin, 13 Maret 2023 kemarin hingga Jum’at, 17 Maret 2023 yang berlokasi di Edu Center Building BSD City, Tanggerang Indonesia.
Kegiatan ToT NBRI ini diselenggarakan bersama Renewable energy Skill Development (RESD) Project yang merupakan Proyek GFA consulting Group yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknisi energi terbarukan di Indonesia. Proyek ini dilaksanakan atas nama Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ). (Shiddiq/Syifa/Rusdi)
