Beranda Berita International Ini Dia Faktor Pendongkrak Harga Nikel

Ini Dia Faktor Pendongkrak Harga Nikel

1178
0

NIKEL.CO.ID – Beberapa tahun terakhir nikel menjadi salah satu komoditas tambang yang banyak diperbincangkan banyak pihak. Bahkan harga nikel di London Metal Exchange (LME) mampu mencapai rekor harga tertinggi untuk tahun ini, dengan berada di level USD18.109. Sejumlah harga saham emiten nikel pun mendapatkan dampak positif atas moncernya harga nikel tersebut.

Seperti yang terjadi pada saham milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang dalam setahun mampu menguat sebanyak 376,34 persen menjadi Rp3.120 per lembar saham. Kemudian juga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang mengalami peningkatan sebanyak 129,24 persen menjadi Rp6.625.

Para analis menilai bahwa pergerakan harga yang dialami oleh komoditas nikel ini, utamanya karena ada perbaikan ekonomi di negara Cina, di mana negeri Tirai Bambu itu memiliki rencana ke depan untuk menggenjot konsumsi nikel yang digunakan untuk kendaraan listrik dan juga baja anti-karat.

Sementara dari kebijakan pemerintah Indonesia sendiri, lebih dipengaruhi oleh adanya pembatasan ekspor bijih nikel. Hal ini mampu menjadi katalis positif terhadap harga nikel secara keseluruhan.

Keberadaan kendaraan listrik tentu juga tidak bisa dilepaskan sebagai faktor penting yang mampu mendorong naiknya harga nikel. Sejumlah negara pun mencetuskan program pemberian stimulus, untuk mendukung hadirnya kendaraan listrik guna memberikan balance dari dampak ekonomi akibat wabah pandemi.

Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Cina yang akan memperpanjang pemberian subsidi hingga tahun 2022 mendatang, serta sejumlah negara Uni Eropa yang juga memutuskan untuk memberikan tambahan subsidi terhadap kendaraan listrik, untuk menekan target emisi yang jauh lebih ketat lagi.

Sementara itu pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri sendiri, saat ini hanya mampu memberikan dampak terhadap pasar domestik saja, dan belum bisa untuk memberikan pengaruh besar terhadap harga nikel global. Pasalnya, proyek tersebut saat ini juga masih dalam tahap MoU dan rencana, belum ada jadwal pasti untuk mulai dilaksanakan.

Lebih lanjut, pengaruh lainnya juga datang dari antusiasme akan rencana pemerintah Indonesia yang segera membentuk holding baterai listrik. Diketahui, besaran nilai investasi secara keseluruhan untuk proyek itu bisa mencapai USD12 miliar. Meskipun masih dalam tahap awal, pemerintah telah memastikan bahwa MIND ID yang akan membentuk holding tersebut.

Sumber: duniatambang.co.id