Beranda Berita Nasional United Tractors Bukukan Pendapatan Rp34,3 Triliun di Kuartal I-2025

United Tractors Bukukan Pendapatan Rp34,3 Triliun di Kuartal I-2025

769
0
Laba terbesar UT dari penjualan Alat Berat Kuartal I 2025, Rabu (30/4/2025). Dok. PT UT

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha PT Astra International Tbk di sektor alat berat dan pertambangan, mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp34,3 triliun pada triwulan pertama tahun 2025, naik 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp32,4 triliun. Meski demikian, laba bersih perusahaan turun 30% menjadi Rp3,2 triliun, dipengaruhi penurunan kinerja segmen batu bara dan kerugian entitas asosiasi di lini nikel.

Dalam laporan keuangan yang dirilis Selasa (30/4), manajemen United Tractors menyatakan bahwa segmen Mesin Konstruksi mencatatkan kinerja paling kuat, menyumbang Rp10,9 triliun atau tumbuh 31% dibandingkan tahun sebelumnya. Segmen ini ditopang oleh penjualan 1.385 unit alat berat Komatsu, meningkat 23%, serta lonjakan penjualan Scania dan UD Trucks di sektor pertambangan. Pangsa pasar Komatsu tetap terjaga di level 24%.

Namun, tekanan datang dari segmen Kontraktor Penambangan yang dikelola PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan anak usahanya, dengan pendapatan turun 6% menjadi Rp12,6 triliun. Penurunan ini terjadi seiring volume pemindahan tanah yang lebih rendah 12% akibat curah hujan tinggi, serta penurunan produksi batu bara klien sebesar 2%.

Segmen Pertambangan Batu Bara Termal dan Metalurgi juga mengalami kontraksi 15% menjadi Rp7,0 triliun, sejalan dengan penurunan volume dan harga jual batu bara.

“Turunnya harga dan volume penjualan batu bara menjadi tantangan utama kuartal ini,” ujar Secretary Corporate, Sara Loebis dari pers rilis yang diterima nikel.co.id, Rabu (30/4/2025).

Di sisi lain, segmen Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya memberikan angin segar dengan lonjakan pendapatan 61% menjadi Rp2,9 triliun. Hal ini didorong oleh kenaikan harga dan volume penjualan emas dari tambang Martabe di Sumatera Utara dan tambang baru di Sumbawa. Total penjualan setara emas mencapai 57 ribu ons, naik 16%.

Fokus pada Nikel: Prospek Jangka Panjang Meski Dihantam Penurunan Nilai Proyek

Salah satu fokus jangka panjang United Tractors adalah ekspansi ke bisnis nikel, seiring meningkatnya permintaan global terhadap logam baterai ini. PT Stargate Pacific Resources (SPR), yang mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, mencatatkan penjualan 525 ribu wet metric ton (wmt) bijih nikel hingga Maret 2025, terdiri atas 155 ribu wmt saprolit dan 370 ribu wmt limonit.

Namun, kontribusi dari Nickel Industries Limited (NIC)—perusahaan nikel terintegrasi yang 20,14% sahamnya dimiliki United Tractors—masih membebani kinerja. UT mencatatkan bagian rugi bersih dari NIC, menyusul pencatatan penurunan nilai pada dua proyek RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) lama milik NIC.

“Penurunan nilai proyek RKEF NIC memberikan dampak non-operasional yang cukup signifikan pada laba bersih kami di kuartal ini,” jelas Sara.

Meski begitu, menurutnya perseroan tetap optimistis terhadap prospek bisnis nikel dalam jangka panjang, mengingat pentingnya logam ini dalam ekosistem kendaraan listrik dan transisi energi global.

United Tractors menegaskan akan terus memperkuat portofolio bisnis berkelanjutan dengan mengembangkan sektor mineral lainnya serta mendorong efisiensi dan inovasi teknologi dalam lini kontraktor dan pertambangan. (Shiddiq)