Beranda Berita Nasional Huayou Siap Gantikan LG di Proyek Strategis, Pemerintah Sambut Investasi Raksasa Baru...

Huayou Siap Gantikan LG di Proyek Strategis, Pemerintah Sambut Investasi Raksasa Baru di Industri Baterai

556
0
Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani. (Dok.MNI)
Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani. (Dok.MNI)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Pemerintah Indonesia tengah membuka peluang masuknya investor baru di sektor strategis baterai kendaraan listrik. Menyusul mundurnya LG dari salah satu proyek besar, perusahaan asal Tiongkok, Huayou (Zhejiang Huayou Cobalt), menyatakan kesiapannya untuk mengambil alih peran LG dan memperluas investasinya di Indonesia.

Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan Huayou, yang telah lebih dulu berinvestasi di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, dan Weda Bay, Maluku Utara, telah melakukan pertemuan langsung dengan pemerintah Indonesia untuk membahas peluang strategis ini.

https://www.apni.or.id/ESGForum

“Huayou yang memang sudah berinvestasi di Morowali dan juga di Weda Bay yang ada di Sulawesi dan Maluku Utara, ingin berniat menggantikan posisi dari LG. Kami pun sudah bertemu dengan Huayou, bahkan hari Sabtu malam bertemu dengan jajarannya, termasuk CEO atau Chairmannya itu datang ke kami,” ungkap Rosan dalam konferensi pers di Kantor Keminhil/BKPM, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Menurutnya, pembicaraan intensif antara pemerintah dan Huayou sudah berjalan lancar. Rencananya, dialog akan berlanjut pada Mei 2025 untuk membahas rincian lanjutan dari kerja sama tersebut.

“Kita bertemu, berbicara, insyaAllah nanti kita akan lanjutkan lagi pembicaraan ini pada bulan Mei ini untuk menindaklanjuti. Tapi pada intinya, mereka siap untuk masuk, untuk merealisasikan investasi yang kita sebut grand package karena jumlahnya besar, dalam rangka merealisasikan target yang mungkin selama lima tahun terakhir tertunda,” lanjutnya.

Dia menjelaskan, meskipun LG disebut mundur dari salah satu bagian proyek, perusahaan asal Korea Selatan itu tetap menunjukkan komitmen kuat terhadap investasi di Indonesia. Pemerintah mengungkapkan bahwa LG berencana melakukan ekspansi lanjutan senilai US$1,7 miliar di sektor produksi sel baterai listrik.

“Pihak LG pun akan melakukan ekspansi sebesar US$1,7 miliar. Saya meyakini pengembangan ini bisa terealisasi dengan cepat karena kami pun aktif bicara dengan mereka dan mereka juga merespons sangat positif, serta ingin segera bertemu lagi dengan pihak kami untuk pengembangan tahap kedua dari investasi di sel baterai listrik,” tambahnya.

Langkah Huayou dan LG menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi strategis global untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, terutama dengan kekayaan sumber daya nikel dan dukungan kuat dari pemerintah. (Shiddiq/Lily)

https://cobaltcongressregistration.org/