NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Pasar nikel Indonesia per 16 Desember 2024 tercatat stabil pada sebagian besar harga produk, meskipun ada beberapa pergerakan yang patut dicermati.
Berdasarkan Indonesia Nickel Price Index (INPI) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) bekerja sama dengan Shanghai Metals Market (SMM), harga bijih nikel 1,2% (CIF) berada di angka US$22 per metrik ton, sementara bijih nikel 1,6% (CIF) tercatat US$44 per metrik ton. Keduanya tidak mengalami perubahan.
Sementara itu, nickel pig iron (NPI), dengan FOB, mengalami sedikit koreksi, turun US$0,4 menjadi US$113.5 per metrik ton. Sebaliknya, high-grade nickel matte (FOB) tercatat naik sebesar US$3 menjadi US$13,092 per metrik ton, sedangkan harga MHP FOB naik tipis US$1 menjadi US$12,056 per metrik ton.
Di sisi lain, permintaan nikel di China tampaknya masih menunjukkan dinamika positif, meskipun inventori bijih nikel di beberapa pelabuhan utama dilaporkan mengalami penurunan tipis sebesar 132.000 wmt.
Berdasarkan laporan SMM, penurunan inventori ini menjadi indikasi adanya peningkatan konsumsi oleh pabrik-pabrik pengolahan nikel, yang diharapkan dapat membantu menopang harga di tengah sentimen bearish pasar global.
Dengan situasi ini, pasar nikel global dan domestik masih menunjukkan ketahanan di tengah tekanan pasokan, sementara peningkatan permintaan dari pasar utama, seperti China, diharapkan dapat menjaga keseimbangan harga hingga akhir tahun. (Aninda)