Beranda Berita International Sekum APNI Soroti Konstruksi Rantai Pasok Rendah Karbon dalam Diskusi Panel di...

Sekum APNI Soroti Konstruksi Rantai Pasok Rendah Karbon dalam Diskusi Panel di Li-ion Battery Europe 2024

1287
0
Li-ion Battery Europe 2024. Dok: Meidy Katrin.

NIKEL.CO.ID, BRUSSELS – Dalam acara bergengsi Li-ion Battery Europe 2024, Sekretaris Umum (Sekum) Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, menjadi panelis dalam diskusi panel bertajuk “Low Carbon – Critical Metal Low Carbon Supply Chain Construction Status and Outlook in Europe.”

Panel ini membahas status dan prospek pembangunan rantai pasok logam kritis rendah karbon di Eropa. Diskusi ini menarik perhatian para pemimpin industri dan regulator karena logam kritis, seperti nikel dan kobalt, menjadi semakin penting dalam mendukung transisi energi bersih.

Meidy menyoroti posisi strategis Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, serta pentingnya nikel dalam pengembangan baterai lithium-ion yang digunakan dalam kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Perempuan kelahiran 21 April ini juga menekankan upaya Indonesia untuk memenuhi permintaan global akan rantai pasok yang berkelanjutan dan rendah karbon.

“Indonesia berkomitmen untuk mendukung target dekarbonisasi global melalui produksi nikel yang lebih hijau. Kami terus memperkuat inisiatif rantai pasok nikel yang berkelanjutan, sejalan dengan standar internasional,” ujarnya dalam diskusi tersebut.

Panelis lain mengungkapkan sejumlah tantangan dalam membangun rantai pasok logam kritis rendah karbon, di antaranya ketergantungan pada impor dan kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan investasi dalam teknologi rendah karbon.

Mereka juga menekankan pentingnya kolaborasi antara produsen logam global dan pemerintah untuk memastikan akses yang berkelanjutan terhadap bahan-bahan strategis seperti nikel, yang memainkan peran kunci dalam pengembangan infrastruktur energi baru.

Di antara panelis yang hadir adalah tokoh-tokoh penting di industri logam dan energi, termasuk CEO Savannah Resources, Emanuel Proença, CEO Aurora Lithium, Manuel de Sousa Martins, dan Senior Public Policy Manager dari Nickel Institute, Dr. Mark Mistry. Mereka bersama-sama mengkaji status konstruksi rantai pasok logam kritis rendah karbon serta prospeknya di masa depan, khususnya di Eropa.

Diskusi ditutup dengan pandangan optimistis mengenai masa depan rantai pasok rendah karbon di Eropa. Para panelis sepakat bahwa kerja sama lintas benua akan sangat penting untuk mencapai target iklim global, terutama dalam upaya dekarbonisasi di sektor energi.

Sebagai perwakilan APNI, kehadiran Meidy Katrin Lengkey di forum internasional ini menunjukkan peran proaktif Indonesia dalam rantai pasok nikel global, serta komitmen untuk berkontribusi dalam pencapaian target rendah karbon, terutama di sektor kritis seperti baterai kendaraan listrik.

Li-ion Battery Europe 2024 merupakan konferensi terkemuka yang mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, teknologi baterai, dan logam kritis, untuk membahas tren terkini dan tantangan di sektor energi rendah karbon. (Aninda)