Beranda Berita International Fastmarkets: Berawal dari Penerbitan, Kini Agensi Pelaporan Harga Terkemuka

Fastmarkets: Berawal dari Penerbitan, Kini Agensi Pelaporan Harga Terkemuka

1822
0
Prezmek Koralewski
Przemek Koralewski pada acara Training of Trainers APNI. Dok: MNI/Chiva

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Pada hari ini Global Head of Market Development Fastmarkets, Prezmek Koralewski, memberikan paparan “Pelaporan Harga Nikel dengan Fokus pada ESG” di acara Training of Trainers (TOT) Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Selasa (14/5/2024).

“Kami terkenal dalam bidang electric vehicle (EV). Selain itu, pelaporan harga kobalt yang sangat sering dan banyak digunakan dalam kontrak fisik dan segi finansial konsumen kami juga terkenal,” katanya.

Fastmarkets merupakan perusahaan agensi pelaporan harga. Ada 6.000 harga komoditas dan beberapa komoditas memiliki harga yang berbeda sesuai dengan tingkatan. Pelanggannya kurang lebih sebanyak 14.000 dan tiap tahun mereka kurang lebih menyelenggarakan 25 acara.

“Ada tiga segmen konsumen kami, yaitu logam, mineral, dan pertambangan, forest products, dan agrikultur,” ujar pria asal Polandia ini. Namun, ia mengatakan, pelaporan harga (price reporting) komoditas di bidang tambang adalah bisnis mereka yang utama.

Dahulu, Fastmarkets merupakan bagian dari Euro Market. Perusahaan yang didirikan 1865 ini pada awalnya adalah perusahaan penerbitan. Dengan digitalisasi, kini mereka fokus pada pelaporan harga komoditas.

Fastmarkets senantiasa mematuhi prinsip IOSCO Price Reporting Agency (PRA). Prinsipal area mencakup tata kelola dan pengawasan, kualitas dan integritas, metodologi, serta akuntabilitas dan audit.

Proses penetapan harga dari Fastmarkets, yaitu industri mengirimkan transaksi dan harga kontrak, mengumpulkan harga, informasi harga, memasukkan data sumber, mempertimbangkan harga yang sesuai dan alasan yang tepat, dan penyelia (supervisor) memvalidasi atau mengembalikan kepada pelapor harga.

“Selain harga, kita harus pertimbangkan aktivitas jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang, serta aktivitas mikro dan makro. Kami fokus pada sustainability sudah sejak lama sebelum sustainability booming. Kami juga sudah fokus pada EV sebelum China membuat mobil listrik,” papar Prezmek.

Prediksi dia, baja tahan karat masih mendominasi nikel primer. Konsumsi nikel primer untuk kategori baja tahan karat menyumbang 66% dari permintaan nikel primer pada tahun 2023.

“Permintaan nikel primer untuk baja tahan karat akan turun menjadi 56% meskipun ada kenaikan permintaan CAGR sebanyak 2,5%. Tetapi, permintaan dari baterai meningkat pesat,” ungkapnya.Meskipun ada perkiraan penurunan pangsa NMC (Nikel, Mangan, Kobalt), kenaikan kandungan nikel, serta meningkatnya penjualan EV akan mengangkat permintaan nikel primer dalam baterai sebesar 18,9%. Hal ini akan meningkatkan pangsa permintaan sektor baterai dari 15% pada 2023 menjadi 27% pada 2028. (Aninda)