NIKEL.CO.ID, 7 SEPTEMBER 2023 – Ketua Departemen Bidang Perubahan Iklim dan Restorasi Gambut (PIRG), Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Ismet Djafar, menyebutkan, PT Vale Indonesia (PT Vale) sangat komitmen dalam pengelolahan lingkungan dan patut menjadi acuan bagi perusahaan tambang lainnya.
Hal itu diakatakannya setelah mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea yang terdapat fasilitas penyemaian bibit atau nursery dan penangkaran Rusa dengan luas 75 hektar yang dikelola PT Vale. Pada kesempatan itu, perwakilan KAHMI Rachmat Hidayansyah Razak dan Ismet Djafar diberikan kesempatan untuk menanam pohon Agathis dan Dengen.
Dalam kunjungan itu, Tim KAHMI menyaksikan dan sekaligus belajar langsung tentang upaya PT Vale dalam mnegelola pertambangan nikel namun tetap patuh terhadap lingkungan. Mewakili Majelis Nasional KAHMI, dia bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh PT Vale.
“Dari kunjungan kami di beberapa tempat hari ini. Kami sangat yakin dan betul-betul melihat sendiri bukti nyata yang dilakukan PT Vale di lapangan itu sangat luar biasa. Apa yang dilakukan PT Vale sudah sangat sesuai, bernilai positif, dan patut dijadikan acuan bagi perusahaan tambang lainnya,” tegasnya.
Menurutnya, PT Vale sebaiknya membuka kesempatan bagi lembaga pendidikan, lembaga kajian, dan lembaga kemasyarakat untuk melihat langsung praktik pertambangan berkelanjutan. Artinya, masyarakat bisa merasakan juga kehadiran PT Vale yang menjadi berkat bagi bangsa Indonesia.
“Sehingga menambah bukti nyata bahwa PT Vale sangat peduli kepada masa depan anak negeri. Ketika lembaga-lembaga ini datang bisa belajar atau mendapat pengetahuan baru tentang praktik pertambangan yang baik PT Vale,” ujar Anggota Tim Ahli Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (PUSHEP).
Ismet Djafar menuturkan, PT Vale sudah sangat berkontribusi di dalam negeri selama puluhan tahun. Bahkan dia menilai, langkah dan strategi untuk menjawab tantangan perubahan iklim sudah jauh lebih maju.
“Semoga apa yang telah baik hari ini dapat dipertahankan dan terus bisa berkembang dari masa ke masa,” tutur Alumni Geologi Universitas Hasanuddin.
Senada dengan Ismet, Director Environment & Permit Management PT Vale, Zainuddin menjelaskan, upaya PT Vale dalam tantangan perubahan iklim telah dicanangkan lewat peta jalan atau road map yang ditargetkan digapai tahun 2050. “Target net zero emission kita itu lebih cepat dibandingkan pemerintah yang menargetkan hal itu tercapai di 2060,” kata Zainuddi.
Dia memaparkan, isu perubahan iklim telah menjadi konsentrasi utama bagi perusahaan secara global. Terbaru, PT Vale tengah menggodok pemetaan dan strategi efisiensi penggunaan air. Perusahaan berfokus menurunkan ambang tekanan air atau water stress ke level terendah atau no stress.
Langkah ini, menurut Zainuddin masuk dalam upaya mitigasi water scarcity, water stress dan water risk. Perusahaan telah mengamil langkah di antaranya mengurangi penggunaan air di Furnace (tungku pembakaran) 4 dengan menggunakan udara. Selain itu, perusahaan juga melakukan upaya mendaur ulang air yang digunakan dalam tambang.
“Jadi kita tidak langsung buang air limpasan tambang tetapi diolah atau dijernihkan kembali untuk dimanfaatkan misalnya untuk menyiram jalan tambang. Itu langkah terhadap water scarcity,” papar Alumni Teknik Mesin Unhas.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, untuk tata kelola water stress saat ini PT Vale masih dalam ambang low stress. Disini ada lima kategori atau level water stress; critical stress, high stress, medium stress, low stress, dan no stress.
“Kita ingin turunkan status ke no stress ini atau di bawah 25%,” jelasnya sambil mengutarakan, bahwa lawatan Bidang Perubahan Iklim dan Restorasi Gambut KAHMI disambut hangat oleh manajemen. “Kami bisa mendapat masukan dari Majelis Nasional KAHMI yang memiliki anggota dengan beragam latar belakang profesi. Sehingga kita bisa meningkatkan lagi kinerja ataupun mendapatkan inovasi baru,” jelasnya.
Dalam kunjungan itu, para pengurus KAHMI beserta rombongan hadir diantaranya Ketua Bidang PIRG, Rachmat Hidayansyah Razak, Bendahara Bidang PIRG, Dadan Setiawan, Ketua Departemen Perubahan Iklim, Ismet Djafar, dan Anggota Departemen Perubahan Iklim, Ubaidillah dan Nurdeni. Setelah menempuh perjalanan udara, rombongan akhirnya tiba di Bandara Sorowako Pukul 10.00 WITA.
Selanjutnya, mereka diajak bertolak ke Departemen Process Plant untuk melihat proses pengolahan ore atau bijih sampai dikemas menjadi nikel matte dengan kadar 78 %. Di sini Rombongan KAHMI menyaksikan jika PT Vale sudah memproduksi nikel sesuai ketentuan Perundangan. Rombongan kemudian melihat ruang kontrol terpusat di Departemen Utilities dan Hydro untuk melihat bagaimana PT Vale menghasilkan dan menggunakan energi dari sumber energi terbarukan yaitu PLTA untuk proses operasi di Sorowako.
Rombongan pun disambut Senior Manager Utilities, Muammar yang menjelaskan, terkait PT Vale yang menggunakan electric boiler yang merupakan teknologi boiler terkini dengan efisiensi tinggi dan nol emisi carbon. Boiler ini adalah boiler pertama yang digunakan di perusahaan pertambangan nikel.
Setelah itu, rombongan mengunjungi Solia Hill berlokasi di area mining. Di sana rombongan banyak menanyakan tentang upaya PT Vale dalam menjaga keseimbangan lingkungan yang dijawab langsung oleh perwakilan manajemen yang hadir, Director Mines M. Rizal Baslang, Senior Manager Mine Production Sorowako Abdul Rauf, Director Environment & Permit Management Zainuddin, dan leaders terkait.
Rombongan KAHMI pun memuji yang senada dengan Presiden RI Jokowidodo (Jokowi) pada saat kunjungan dan peresmian Taman Wallacea yang meminta semua perusahaan pertambangan agar meniru uapaya PT Vale dalam mengelola lingkungan. (Shiddiq)