Beranda Nikel Deputi Kemenko Marves Ungkap Kesenjangan Harga LME dan Index Lain

Deputi Kemenko Marves Ungkap Kesenjangan Harga LME dan Index Lain

321
0
Deputi Menteri Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto. (foto: Lili Handayani/nikel.co.id).

NIKEL.CO.ID, 30 MEI 2023-Deputi Menteri Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto mengungkapkan kesenjangan harga antara London Metal Exchange (LME) melalui sebuah analisa dengan index lain.

“Pada Januari 2022, ketika LME Nickel naik 11%, harga FeNi justru turun 6%. Kasus yang sama terjadi pada Agustus 2022,” ujar Hario Seto, dalam International Nickle & Cobalt Industri Chain Summit 2023, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (30/5/2022).

Ia menerangkan, kesenjangan terbesar antara harga LME Nikel dan FeNi terjadi pada Maret 2022, yaitu USD11.600 (36%). Per 14 November 2022, harga Nikel LME naik menjadi USD30.000 tetapi ditutup pada USD27.000

“Sementara itu, harga FeNi relatif stabil di kisaran USD16.400-16.500. Sehingga spread diskon semakin besar (38,7%),” terangnya.

Septian  menjelaskan, NPI FOB Indonesia dihitung dengan mengonversi harga Shanghai NPI dari RMB ke USD, kemudian menerapkan PPN 13% dan dikurangi ongkos angkut sebesar USD400/ton.

Dirinya juga menerangkan tentang pentingnya membentuk indeks nikel Indonesia sendiri.

Pertama, lanjut dia, terdapat kesenjangan yang tidak konsisten dalam jumlah diskon antara harga LME dan harga pasar untuk produk nikel (NPI). Pada tahun 2018, diskon berkisar antara 0% hingga 20%, namun pada awal tahun 2022 diskon mencapai 40%.

kedua, sebagai pemain penting industri nikel, Indonesia perlu membentuk indeks sendiri agar pasar produk nikel tidak hanya mengacu pada 1 indeks saja.

“Ketiga, indeks baru tersebut dapat digunakan untuk kebijakan nasional Indonesia seperti pungutan ekspor dan formula harga bijih nikel domestik,” tuturnya. (Lili Handayani).

Artikulli paraprakMenteri dan Dubes Inggris Terkesan dengan Operasi PT Vale di Sorowako
Artikulli tjetërSelain Pemerintah, Diam-diam BNBR Jalin Kerja Sama Bus Listrik dengan BYD