Beranda Korporasi MBMA Tingkatkan Kapasitas HPAL, Bangun Pabrik Baru di IMIP

MBMA Tingkatkan Kapasitas HPAL, Bangun Pabrik Baru di IMIP

2412
0
Tambang Milik MBMA

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Merdeka Battery Materials Tbk kembali memperkuat posisinya dalam industri pengolahan nikel dengan menandatangani perjanjian definitif bersama mitra strategis untuk pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL). Pabrik ini dirancang memiliki kapasitas produksi hingga 90.000 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun.

Dikutip dari siaran pers di laman website MBMA pada Selasa (25/2/2025), pabrik HPAL ini akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). 

Lokasinya bersebelahan dengan pabrik HPAL milik PT Huayue Nickel Cobalt (HNC), yang telah beroperasi penuh sejak April 2022. MBMA akan bertanggung jawab atas perolehan izin dan persetujuan dari pemerintah Indonesia, sementara anak perusahaan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. (Huayou) akan menyediakan layanan manajemen konstruksi untuk proyek ini.

SLNC akan memperoleh dan mengolah bijih nikel laterit melalui perjanjian komersial dengan PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), anak perusahaan MBMA. SCM memiliki salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia dengan kandungan sekitar 13,8 juta ton nikel dan 1,0 juta ton kobalt. 

Untuk mendukung pengolahan, perusahaan juga akan membangun pabrik persiapan bijih atau Feed Preparation Plant (FPP) di tambang SCM yang akan menyalurkan bijih melalui pipa ke pabrik pengolahan SLNC di IMIP.

Pembangunan proyek HPAL SLNC telah dimulai sejak Januari 2025, dengan target commissioning dalam 18 bulan. Investasi proyek ini mencapai US$1,8 miliar, dengan dukungan pendanaan dari Bangkok Bank Public Limited Company, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Investasi MBMA dalam proyek ini dilakukan melalui afiliasinya, PT Merdeka Energi Baru (MEB), yang memiliki 50,1% saham di SLNC.

Sebelumnya, MBMA telah menjalin kemitraan dengan GEM Co., Ltd. untuk membangun dua pabrik HPAL lainnya di kawasan IMIP dengan kapasitas produksi total 55.000 ton MHP per tahun. 

Pabrik pertama, yang dikelola oleh PT ESG New Energy Material, memiliki kapasitas 30.000 ton MHP per tahun, sementara pabrik kedua yang dioperasikan oleh PT Meiming New Energy Material, memiliki kapasitas 25.000 ton MHP per tahun. Kedua pabrik ini diperkirakan mulai beroperasi pada paruh pertama tahun 2025.

“HPAL SLNC adalah inisiatif strategis MBMA untuk memaksimalkan nilai sumber daya nikel kami yang berlimpah dan akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan MHP perusahaan lebih dari dua kali lipat,” ujar Presiden Direktur MBMA, Teddy Oetomo. 

Kemitraan SLNC menegaskan komitmen kami untuk meningkatkan kapasitas dalam menyediakan bahan baku baterai berkualitas tinggi, serta mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah Indonesia.

Dengan langkah ini, MBMA terus memperkuat perannya dalam rantai pasok global industri baterai serta mendukung Indonesia sebagai pusat produksi bahan baku baterai kendaraan listrik. Selain itu, perusahaan juga menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan, kesejahteraan masyarakat, serta pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. (Aninda)