Beranda Berita Nasional 2025, Bappebti Fokus Optimalkan Perdagangan Berjangka Komoditas

2025, Bappebti Fokus Optimalkan Perdagangan Berjangka Komoditas

954
0
Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya, Outlook Proyeksi Bappebti 2025, Grand Zuri Hotel, BSD City, Tanggerang, Banten (23/1/2025)

NIKEL.CO.ID, TANGERANG — Dalam rangka merencanakan strategi dan proyeksi 2025, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengadakan acara Outlook dan Rapat Proyeksi Bappebti 2025, Grand Zuri Hotel, BSD City, Tanggerang, Banten, Kamis (23/1/2025).

Acara tersebut dihadiri berbagai pemangku kepentingan di sektor perdagangan berjangka, yang membahas arah dan tantangan yang akan dihadapi oleh Bappebti dalam mewujudkan pembentukan harga melalui perdagangan berjangka komoditi.

Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, dalam sambutannya mengungkapkan optimisme dan tantangan yang dihadapi pada tahun 2025.

“Alhamdulillah, meski kita telah melewati tahun 2024 dengan pencapaian yang cukup baik, terutama dari sisi konsumsi dan transaksi, tantangan di pasar global dan kebijakan nasional, terkait stabilisasi pangan dan energi, masih memerlukan perhatian kita,” kata Tirta dalam sambutannya di Grand Zuri Hotel, BSD City, Tanggerang, Banten, Kamis (23/1/2025).

Dia menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga dan sektor, termasuk dukungan terhadap UMKM, ekspor, dan kebijakan Menteri Perdagangan yang akan berfokus pada penguatan pasar domestik serta memperluas pasar ekspor.

” Bappebti diharapkan menjadi pendukung utama dalam program-program tersebut, terutama dalam pengawasan perdagangan berjangka komoditi, sistem resmi gudang, dan pasar komoditas,” ujarnya.

Bappebti, lanjutnya, akan terus mengoptimalkan implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK), yang telah menunjukkan kinerja positif pada 2024. Sistem SRG telah tersebar di 29 provinsi dan 144 kabupaten, dengan peningkatan nilai transaksi mencapai 202,64% dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa komoditas unggulan, seperti beras, bawang merah, gula, ikan, dan timah, turut mendorong perdagangan yang lebih terbuka dan transparan. Namun, Tirta juga menekankan pentingnya penguatan regulasi dan pengawasan.

“Tantangan pengawasan, terutama terhadap perdagangan ilegal di sektor berjangka, tetap menjadi perhatian. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Komdigi dan Satgas Pasti, untuk menindak kegiatan ilegal,” tuturnya.

Tirta juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung pencapaian tujuan Bappebti di 2025.

“Mari kita bergandengan tangan untuk memastikan bahwa regulasi yang ada dapat mendukung perdagangan berjangka komoditi yang transparan, terpercaya, dan semakin berkembang,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita, mengungkapkan bahwa pada 10 Januari 2025, beberapa kewenangan dalam pengaturan aset kripto telah dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sedangkan beberapa regulasi lainnya telah diserahkan ke Bank Indonesia.

“Meskipun ada perubahan kewenangan, semangat untuk memperkuat industri perdagangan berjangka, termasuk kripto, tetap harus terjaga,” jelas Olvy dalam acara yang sama.

Ia menggarisbawahi pentingnya pengembangan pasar lelang komoditas dan pengintegrasian SRG dengan pasar lelang.

“Kami menghadirkan para ahli pasar lelang untuk memperkuat tiga instrumen utama BAPPEBTI, yaitu SRG, pasar lelang komoditas, dan perdagangan berjangka komoditi. Semua ini bertujuan untuk mendukung hilirisasi dan penguatan pasar domestik serta ekspor komoditas unggulan Indonesia,” tambahnya. (Shiddiq)