
NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Analisis keekonomian penting dalam setiap aktivitas pertambangan untuk memastikan keberlanjutan dan profitabilitas jangka panjang. Karena, aspek ekonomi selalu menjadi tujuan utama dalam setiap kegiatan pertambangan.
Nuzulul Haq, S.T., M.M., dari RGB Expert Indonesia, menjelaskan hal tersebut pada sesi pertama hari kedua Training to Miners (TTM) APNI 2024, dengan judul “Economic Modeling and Evaluation of Mining Project.”
“Keekonomian dari aktivitas pertambangan adalah inti dari setiap keputusan yang kita buat, apakah ekonomis atau tidak,” ujar Nuzulul, pada acara yang berlangsung di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Menurut dia, model ekonomi yang dipaparkan tersebut dirancang untuk mengevaluasi sejauh mana setiap kegiatan pertambangan memiliki potensi keuntungan. Proses ini biasanya melibatkan cashflow modeling, sebuah metode untuk memprediksi aliran kas guna memastikan apakah proyek dapat menghasilkan keuntungan di masa mendatang.
“Dalam perencanaan strategis, pendekatan pit optimization seringkali digunakan untuk menentukan nilai optimal, dengan tujuan mencapai nilai keekonomian tertinggi dari suatu proyek tambang,” lanjutnya.
Selain itu, ia menguraikan tahapan evaluasi yang meliputi masa eksplorasi hingga penetapan batas cadangan (resources), penentuan batas tambang (pit limit), hingga penghitungan break event ratio yang membantu memastikan aspek keekonomian dalam kaitannya dengan harga dan biaya. Setelah tahap penetapan pit limit, langkah berikutnya adalah menghitung biaya dan menganalisis dampaknya terhadap profitabilitas, yang mengarah pada pembentukan model ekonomi modern untuk proyek tersebut.
Materi ini diharapkan dapat menjadi landasan penting bagi pelaku industri pertambangan dalam menyusun strategi yang tidak hanya mengoptimalkan potensi keuntungan tetapi juga menjaga keberlanjutan dan daya saing di sektor pertambangan. (Shiddiq)