Beranda April 2024 April Ini Indonesia Produksi Perdana Baterai EV

April Ini Indonesia Produksi Perdana Baterai EV

1224
0

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Program Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menciptakan ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) untuk menjadi Raja Baterai EV Nomor Satu Dunia kini mulai menjadi kenyataan. Dengan rencana produksi perdana dan pertama baterai EV di Indonesia pada April 2024 ini oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat.

Hal ini seperti disampaikan Presiden Direktur PT HLI Green Power, Hong Woo Pyoung, kesiapan PT HLI untuk melakukan produksi massal. Selain itu, industri baterai kendaraan listrik di Indonesia ini nantinya mampu melahirkan engineer muda pionir yang memiliki kemampuan dalam pembuatan sel baterai mobil listrik.

“Kami telah menyiapkan segala sesuatu sejak September 2023 lalu. Kami siap untuk melakukan produksi secara massal di bulan April 2024 ini,” kata Hong dalam keterangan pers dikutip dari laman Kementerian Investasi/Badam Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kamis (18/4/2024).

Menurutnya, para engineer dari Indonesia telah dilatih selama setahun dan masih akan terus diberikan pelatihan. “Mereka sangat pintar, rajin, dan kompeten. Kami sangat bangga pada para engineer dari Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah melalui Staf Khusus (Stafsus) Kementerian Investasi/ BKPM, Tina Talisa, memastikan kesiapan Indonesia untuk memulai produksi massal baterai EV pertama yang akan tercatat sebagai sejarah baru dimulainya industri baterai EV Indonesia.

Langkah ini, menjadikan Indonesia sebagai negara produsen sel baterai EV pertama di Asia Tenggara, dan mengokohkan tekad Indonesia untuk mendukung proyek pengembangan ekosistem baterai EV (grand package) senilai US$9,8 miliar atau Rp142 triliun.

Tina menegaskan, Kepemimpinan Presiden Jokowi memfokuskan diri dalam pengembangan hilirisasi sehingga lebih  memberikan perhatian khusus industri hulu-hilir nikel setelah dilakukan groundbreaking pabrik baterai EV PT HLI pada bulan September tahun 2021 lalu.

Menurutnya, hilirisasi adalah cara untuk menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang melimpah di Indonesia, salah satunya adalah nikel.

“Nikel ini kemudian prosesnya kita buat terintegrasi dari hulu sampai hilir, itulah mengapa ada investasi baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia dengan grand package US$9,8 miliar,” ujarnya.

“Jadi terintegrasi dari mulai hulu tambangnya, kemudian ke smelternya, lalu pemurnian, pengolahan, prekursor, katoda, kemudian menjadi sel baterai,” sambungnya.

Dia memaparkan, produksi sel baterai EV ini akan membuat Indonesia menjadi negara pertama produsen sel baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi terbaru dari LG. Efek dominonya, tenaga kerja muda Indonesia yang diserap pada proyek ini juga menjadi engineer EV pertama di Asia Tenggara.

“Hilirisasi mampu menciptakan tenaga kerja yang diserap dengan layak dalam arti memiliki kemampuan tinggi sehingga pendapatannya lebih tinggi dan mampu membawa Indonesia keluar dari middle income trap,”pungkasnya.

Seperti diketahui, PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC). Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021.

Selanjutnya, pada September 2023, Presiden Jokowi  melakukan kunjungan ke PT HLI Green Power untuk melakukan peninjauan langsung atas proses dan hasil produksi sel baterai kendaraan listrik.

Pada fase pertama, PT HLI menyerap investasi sebesar USD1,1 miliar dan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt/hour (GWh), terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150.000 kendaraan listrik. Pada fase kedua, diharapkan tahun 2025, PT HLI berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 GWh. (Shiddiq))