NIKEL.CO.D, JAKARTA – Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, mengatakan, anjloknya harga nikel dunia bisa diatasi dengan pembentukan organisasi negara-negara penghasil nikel untuk mengatur supply and demand (pasokan dan permintaan) secara berimbang.
“Solusi ide kami adalah, kita mempunyai 21 negara penghasil nikel. Saya lebih melihat ke arah minyak, ada OPEC (Organisasi negara-negara pengespor minyak bumi/Organization of the petroleum Exporting Countries). Kenapa kita tidak membuat organisasi nickel exporter country, dan kita di negara-negara itu bekerja sama merumuskan antara lain, pertama supply and demand, balancing, assessment Enviroment, Social, and Governance (ESG). Di bikin satu aturan,” kata Meidy dalam acara Live Streaming IDXTV, Selasa (23/1/2024) kemarin.
Menurutnya, agar oversupply nikel tidak merusak harga pasar dunia maka harus ada peraturan yang lebih kuat dalam perimbangan supply and demand. Dalam perdagangan internasional memang sudah ada peraturan perdagangan komoditas metal dunia namun tidak memberikan dampak signifikan untuk mengatur banyaknya kuota yang boleh diperdagangkan.
“Nikel ini salah satu komoditas metal dunia. Kita mencoba seperti tahun lalu (2023), bulan November kemarin APNI sudah berhasil membuat Harga Patokan Mineral (HPM). Kita cukup bangga bahwa satu-satunya asosiasi dunia, dan satu-satunya negara yang punya nickel ore, branchmark price, raw material branchmark price cuma Indonesia,” ujarnya.
Dia memaparkan, HPM dirilis setiap sebulan sekali sejak tahun 2020 dan sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 11 Tahun 2020. Seiring perkembangan, di akhir 2023 demand terhadap komoditas nikel mengalami penurunan alias berkurang di pasar internasiona.
“Karena olahan ini masih dikirim semua keluar, akhirnya saya mencoba membuat satu ide, kayaknya kita, Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar. Kita produser nikel terbesar mbok yo kita juga punya nikel price sendiri dong. Jangan mengarah ke negara A ke negara B, negara C, begitu. Coba dong kita juga buat yang namanya Indonesia Nickel Price Index(INPI),” paparnya.
Ia juga menuturkan, INPI sudah di launching pada 28 November 2023 di Bali, Indonesia lalu. Meskipun sampai saat ini, INPI belum mengajukan permohonan regulasi untuk peraturan yang mengikat di pemerintah tapi kebutuhan INPI adalah dapat mendongkrak harga nikel.
“Tapi kita melihat market, salah satunya adalah Indonesia price index ini untuk sedikit mendongkrak, dengan kondisi harga nikel yang saat ini turun, yang tidak membebani pengusaha nikel,” tuturnya.
Meidy membeberkan, para pengusaha tambang nikel saat ini sedang mengalami ‘bleeding‘ karena banyak yang mengurangi produksi, dan tidak melakukan produksinya karena kalau memaksakan produksi malah menjadi buntung.
“Yang lain hanya untuk produksi meng-cover per cost saja dengan kondisi harga yang saat ini kita lihat kedepan,” bebernya.
Untuk diketahui, menurut dia, cadangan nikel Indonesia pada tahun 2019 sebesar 4,5 miliar ton dan demand bijih nikel pada tahun 2021 dan 2022 sebesar 101 juta ton sedangkan tahun 2023 sebesar 170 juta ton lebih. Perkiraan untuk konsumsi bijih nikel tahun 2024 meningkat pesat dari pabrik yang ada di dalam negeri sebesar 230 juta ton.
“Bertambah terus cuma tadi kembali lagi, saya bilang, stop dong, ini pabrik sudah over, bagaimana caranya mem-balance antara supply demand, karena pabrik adalah pemersatu. Tahun ini ada 230 juta ton bijih nikel, pemerintah Kementerian ESDM, merilis Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), kepada para penambang, kita harus mengajukan RKAB yang tadinya tiap tahun sekarang 3 tahun,” tuturnya.
Ia menjelaskan, di tahun 2024 produksi bijih nike agar jangan melebihi dari 230 juta ton dan diharapkan dilakukan keseimbangan antara supply dan demand dari para penambang dan pengusaha pengolahan nikel. Untuk mewujudkan hal itu, harus dilakukan langkah-langkah solutif, pertama melakukan penelusuran terhadap penambang ilegal untuk mengetahui sumber nikel yang didapat.
“Jangan beri kesempatan kuota kepada para penambang ilegal, jangan beri kesempatan ke pabrik menjadi, quote and quote penadah untuk mengambil barang ilegal, dan yang penting cari solusi, tidak usah cari siapa yang salah tapi solusinya seperti apa,” pungkasnya. (Shiddiq)