Beranda Asosiasi Pertambangan APNI Gelar Training of Trainers Oktober Ini, Beri Materi Terkait Inaportnet

APNI Gelar Training of Trainers Oktober Ini, Beri Materi Terkait Inaportnet

2117
0

NIKEL.CO.ID, 27 SEPTEMBER 2023- Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) akan menggelar Training of Trainers (ToT) pada tanggal 17-19 Oktober 2023 mendatang.

Kegiatan ini akan dilaksanakan di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat. Adapun tema yang akan diusung yaitu ‘Sistem Digitalisasi Pertambangan, Teknis E-RKAB 3 Tahun, Eksplorasi, Teknik Lingkungan, Sosialisasi PP dan Kepmen’.

Salah satu tema terkait sistem online dan perijinan Inaportnet akan menjadi materi menarik dalam kegiatan ini. Komitmen pemerintah atas sektor pertambangan mineral terbaik  melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk Inaportnet. 

Sistem perizinan ini sekaligus merupakan sistem pengawasan dan kontrol terhadap transaksi jual-beli produk pertambangan mineral, khususnya nikel. Prinsip ini menjadi landasan pemerintah untuk mencegah bahkan menghapus praktik perdagangan mineral nikel ilegal yang masih terjadi, baik dari aspek perizinan dan aspek komoditasnya.

Permasalahan lain, dalam pelaksanaannya, perlu pengetahuan dan pembelajaran mengenai implementasi penyelenggaraan perizinan yang baru, SIMBARA dan INAPORTNET khusus bidang pertambangan mineral nikel.

Kementerian Perhubungan  melalui Ditjen Perhubungan Laut kembali menerapkan digitalisasi layanan kapal dan barang (Inaportnet) di 45 pelabuhan dari 151 pelabuhan yang ditargetkan pada tahun 2023. 

Sebelumnya, penerapan inaportnet tahap I tahun 2023 telah diterapkan di 40 pelabuhan, sehingga saat ini pelabuhan yang telah menerapkan inaportnet dari tahun 2016 s.d September 2023 yaitu sebanyak 194 pelabuhan dari total yang ditargetkan 260 pelabuhan sampai akhir tahun 2023.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi yang hadir langsung dalam acara penandatanganan Pakta Integritas dan Pelaksanaan Go Live Inaportnet Tahap II Tahun 2023 di Kementerian Perhubungan, Rabu (13/9/2023) lalu.

Ia mengatakan bahwa transformasi digital harus terus ditingkatkan agar mewujudkan peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan terstruktur di pelabuhan.

“Saya berharap kepada seluruh pemangku kepentingan agar tetap optimis terhadap perbaikan pelayanan, dinamis dalam menghadapi tantangan global serta selalu mengikuti perkembangan dunia kepelabuhanan dan teknologi penunjangnya,” tambahnya.

Inaportnet menghadirkan transparansi yang lebih terukur dalam pelayanan di pelabuhan. Melalui platform ini, semua informasi terkait pelabuhan dapat diakses dengan mudah oleh pihak terkait. 

Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan akuntabel, sehingga pihak-pihak yang terlibat dapat dengan jelas memantau dan mengevaluasi pelayanan yang diberikan.

“Dengan adanya Inaportnet, pengawasan administrasi dan kegiatan di pelabuhan menjadi lebih efektif. Proses perijinan dan kelengkapan persyaratan di pelabuhan dapat terintegrasi secara digital, sehingga lebih efisien dan transparan,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum APNI, Komjen Pol. (Purn) Drs. Nanan Soekarna mengatakan, APNI adalah organisasi nonprofit yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran memajukan pembangunan industri nikel di Indonesia, baik dari sisi hulunisasi hingga hilirisasi.

“APNI lebih berperan menunjukkan peran dan tupoksinya dibandingkan menunjukkan hak dan kewajibannya,” kata Nanan Soekarna.

Menurutnya, APNI berperan mengakomodir semua pelaku usaha pertambangan nikel di hulu, baik anggota maupun di luar keanggotaan APNI untuk menselarasikan antara program pemerintah dengan keinginan dan harapan pengusaha pertambangan dan industri hilir nikel.

APNI ikut mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2024. APNI juga menampung dan menerima masukan dari semua pihak, tujuannya untuk memajukan pembangunan industri nikel di Indonesia. Hal ini sesuai dengan slogan APNI, yaitu: ‘Negara Adidaya, Masyarakat Sejahtera, dan Pengusaha Bahagia’.

Nanan Soekarna menyampaikan, melalui penyelenggaraan edukasi di ToT ini, APNI berharap para peserta akan memiliki pemahaman, pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan sumber daya dan cadangan nikel Indonesia, mampu menguasai penggunaan platform online seperti Simbara dan InaPortNet untuk mempermudah perizinan. Serta materi penting lainnya yang akan disampaikan dalam ToT ini.

Sementara Sekretaris Umum APNI, Meidy Katrin Lengkey menyampaikan perhatian pemerintah terhadap sektor mineral nikel semakin besar. 

Di sektor hulunisasi, misalnya, pemerintah melakukan penataan pengelolaan sumber daya dan cadangan mineral nikel, kemudian proses dan sistem yang mengikat hak dan kewajiban dalam konteks transaksi mineral, PNBP dan pajak pertambangan, angkutan hasil tambang yang seimbang, serta konsep dan teknologi pemanfaatan nikel limonit (nikel kadar rendah) sebagai salah satu kunci menuju Indonesia pusat industri baterai dan kendaraan listrik dunia.

Sebagai salah satu negara yang memiliki sumber daya nikel laterit terbesar, khususnya bijih limonit, Indonesia berpeluang menjadi pemain central dalam mata rantai produksi kendaraan listrik dunia.

Pelatihan ini akan membahas topik-topik penting dalam industri pertambangan nikel di Indonesia yaitu menyangkut sistem digitalisasi pertambangan, teknis E-RKAB 3 tahun, teknik lingkungan, sosialisasi PP dan Kepmen.

Adapun materi pelatihan dalam ToT kali ini ialah memperlajadi cara menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2024 dengan masa berlaku 3 Tahun panduan praktis dan studi kasus.

Pemahaman peran Competent Person Indonesia (CPI) dalam menilai dan mengesahkan Sumber Daya & Cadangan mineral.

Explore praktik terbaik dalam perencanaan teknik lingkungan pasca tambang dan penyusunan Amdal dan tentang penggunaan platform online seperti Simbara dan InaPortNet untuk mempermudah perizinan.

Bagi staf, direksi dari perusahaan pertambangan yang terdaftar IUP, IUJP, OPK Angkut Jual dan IUI dapat langsung mendaftar jadi peserta. Pendaftaran dan info lebih lanjut terkait ToT ini dapat langsung  menghubungi nomor handphone: 0817-6756588 dan 0812-4096588. Atau dapat juga mendaftarkan diri melalui link berikut .

Latar Belakang Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI)

APNI dibentuk oleh Direktorat Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM pada tanggal 6 Januari 2017 dan dilantik kepengurusan FORMATUR oleh Direktur Pembinaan Mineral Bambang Susigit pada tanggal 6 Maret 2017 bertempat di gedung C, MINERBA – Tebet.

Visi APNI ialah menjadi organisasi asosiasi terbaik yang menciptakan nilai-nilai unggul dan program program kerja yang mampu mensinergikan seluruh pelaku pertambangan nikel indonesia dan menjadi kebanggaan bagi seluruh pemangku kepentingan pertambangan nikel di Indonesia, pemerintah dan masyarakat Indonesia umumnya.

Misi ialah berkomitmen untuk secara kreatif mentransformasikan sumber daya alam mineral nikel untuk kesejahteraan rakyat dan pembangunan yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan hidup melalui praktek-praktek pengelolaan pertambangan terbaik “BEST MINING PRACTISE” dengan memprioritaskan kesejahteraan dan ketentraman anggota dan masyarakat umumnya, pengembangan SDM, tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja serta penciptaan lapangan kerja. (Lili Handayani)