NIKEL.CO.ID, 5 SEPTEMBER 2023- Banding gugatan Indonesia melawan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia World Trade Organization (WTO) masih terus bergulir.
Terkait hal tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia lantas menegaskan, tidak ada satu pun negara yang ingin wilayahnya diambil. Hal ini dilontarkan, menyinggung kebijakan hilirisasi nikel Indonesia yang berusaha dijegal oleh Uni Eropa dalam WTO.
“Tentang WTO, diskriminasi, dan deforestasi, ini politik dagang. Tidak ada negara satu pun di dunia ini yang ingin lapaknya diambil negara lain, gak ada. Ujung-ujungnya kita lihat ini main narasi saja tapi substansi sama,” ujar Menteri Bahlil, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (5/9/2023).
Menurutnya, hal tersebut muncul lantaran negara negara yang telah membangun industri nikel tidak mendapatkan bahan baku. Padahal, Indonesia merupakan negara nomor satu penghasil nikel di dunia.
“Sama dengan nikel, kenapa dibawa ke WTO karena industri mereka yang sudah dibangun tidak dapat lagi suplai bahan baku. Andaikan mereka dapat suplai, sudah dengan harga mahal,” terangnya.
Bahlil menyatakan, Indonesia tidak akan mentolerir negara yang menentang kebijakan Indonesia meski dengan meminta bantuan dari organisasi dunia.
“Ketika produksi, jadi akan kalah kompetitif harga dengan produksi yang kita bangun di Indonesia. Kemudian dia pakai lembaga dunia yang mengkaji kembali terhadap izin larangan ekspor komoditas ini. Menurut saya nggak bisa kita tolerir,” tuturnya. (Lili Handayani)