Beranda Berita International Kecanduan Twitter, Elon Musk Abaikan Bisnis Tesla

Kecanduan Twitter, Elon Musk Abaikan Bisnis Tesla

987
0

NIKEL.CO.ID, 22 Desember 2022 – CEO Tesla Elon Musk sedang jatuh hati pada digital platform Twitter dengan menghabiskan banyak waktu untuk Twitter. Hal itu membuat kecemburuan dari pihak Tesla karena memberikan dampak negatif terhadap anjloknya saham Tesla. 

Salah satu investor utama Tesla Leo Kaguan mengatakan bahwa Tesla seperti orang bodoh yang ditinggalkan pemimpin atau CEO-nya Elon Musk. Tesla membutuhkan pemimpin yang mampu membuat keputusan. 

“Apakah kita hanya orang bodoh yang membawakan tas Elon? Kita butuh seorang algojo seperti Tim Cook (bos Apple) bukan Elon,” Investor Utama Tesla, Leo Kaguan seperti dikutip, Kamis (22/12/2022). 

Leo Kaguan menilai Musk melepaskan tanggungjawabnya dengan meninggalkan Tesla dan lebih banyak menghabiskan waktu mengurus perusahaan barunya itu Twitter yang baru dibelinya dengan saham mayoritas sebagai CEO.

Menurut pemberitaan, Musk telah menjual saham miliknya di Tesla lebih dari 22 juta saham dengan nilai US$3,6 miliar. Diperparah dengan kondisi saham Tesla yang terus mengalami penurunan sehingga dinilai sebagai saham yang berkinerja terburuk di antara perusahaan pembuat kendaraan mobil listrik maupun raksasa teknologi. 

Seperti dilansir CNBC Internasional, saham Tesla tercatat anjlok di 2,6% pada sesi penutupan menjadi US$156, 80 pada Rabu (14/12/2022). Sehingga nilai pasar saham perusahaan mobil listrik bertengger dikisaran US$495 miliar.

“Sepanjang tahun ini, saham Tesla telah anjlok mencapai 55%,” menurut sumber yang dilansir. 

Hal itu tentu mendatangkan kekhawatiran bagi para investor perusahaan mobil listrik tersebut, karena penjualan saham terakhir Elon Musk dan bukan tidak mungkin Elon Musk akan kembali menjual sahamnya untuk kebutuhan pengembangan Twitternya itu ke depannya. 

Menurut sumber data perusahaan ruset keuangan VerityData mencatat bahwa Elon Musk telah melakukan penjualan saham rata-rata sebanyak 94.202.321 saham untuk tahun 2022 ini. 

Sehingga rata-rata saham senilai US$243,46 per sahamnya dengan nilai sebelum pajak sebesar US$22, 93 miliar. 

Menurut sumber tersebut, Musk melakukan penjualan saham yang sebelumnya hingga sampai 2021 dilakukan secara tepat waktu dan teratur. 

“Jadi pemegang saham Tesla perlu memperhatikan tindakan Musk dan bukan kata-katanya atau kekurangannya saat datang ke penjualan baru-baru ini,” ujar Direktur Penelitian untuk VerityData, Ben Silverman.

Menurut informasi, Elon Musk terus melakukan penjualan saham Tesla semenjak dia membeli saham Twitter dan menjadi CEO Twitter saat ini. Hal itu dilakukannya untuk menyelamatkan bisnis di Twitter. 

Selain itu, Leo Kaguan menilai, lebih baik Elon Musk harusnya fokus di Tesla sepenuhnya daripada menjadi insinyur di perusahaan Twitter. Elon Musk harusnya mencari penggantinya untuk memimpin Twitter.

“Berdasarkan asumsi tersebut, Elon harus mencari penggantinya yang disetujui oleh anggota Direksi independen (Twitter). Direksi Twitter harus membentuk komite pencarian independen untuk mencari CEO baru,” ucap KoGuan. 

Dari kecemburuan para investor Tesla, Elon Musk menanggapi dengan membuat polling atau jajak pendapat di akun Twitter milik pribadinya pada 19 Desember 2022. Polling itu berisi apakah Elon Mus harus mundur sebagai CEO di Twitter atau tidak. 

Dari hasil polling itu, diikuti oleh lebih dari 17,5 juta suara dan hasilnya 57,5 persen responden setuju Elon Musk mundur dan sisanya sebanyak 42,5 persen menyatakan tidak setuju. 

Menurut Elon Musk, dirinya akan mematuhi hasil polling tersebut. Seharusnya sesuai polling tersebut Elon Musk mundur dari CEO Twitter. 

Sejak Elon Musk membeli saham mayoritas dan menjadi CEO Twitter, banyak kontroversi yang terjadi. Mulai dari beberapa eksekutif Twitter termasuk Chief Executive Officer Parag Agrawal dipecat. Mengembalikan beberapa akun yang sudah lama ditangguhkan Twitter, misalnya akun Donald Trump, dan penangguhan akun sejumlah jurnalis yang meliput Elon Musk yang dinilai berpotensi membahayakan keluarga Musk.

Atas hal tersebut, banyak pengguna Twitter merespon untuk berpindah ke platform digital lainnya. (Shiddiq)