NIKEL.CO.ID, 25 Oktober 2022—Perdagangan nikel di bursa London Metal Exchange (LME) sedikit signifikan. menurut pantuan LME, pada Selasa (25/10/2022) dibuka di US$22.130 per ton, dan tentunya lebih rendah dari penutupan kemarin, US$24.565 per ton.
Turun dan naiknya harga ini disebabkan dengan persediaan bahan nikel di berbagai negara yang merosot, karena itulah yang membuat harga tidak kompeten.
LME sendiri masih menargetkan untuk harga nikel pada 3 bulan ke depan yang bertengger di US$22.480 per ton, namun harga ini masih terus berganti melihat dari kondisi pasar yang berlaku.
Saat ini nikel sendiri merupakan salah satu bahan pembuatan baja tahan karat serta bahan dasar baterai mobil listrik. Sedangkan, harga acuan nikel Indonesia saat ini masih berada di US$22.081 ribu per ton di mana Indonesia merupakan negara dengan cadangan bijih nikel terbesar di dunia.
Di sisi lain Shanghai di China menyatakan bahwa pasar spot, pada (25/20/2022), untuk premi nikel Jinchuan tercatat pada 8.000-8.500 yuan/mt, dengan harga rata-rata 8.250 yuan/mt, datar dari hari perdagangan sebelumnya.
Premi nikel NORNICKEL tercatat pada 2.800 -3.000 yuan/mt, turun 250 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya yuan/mt.
Premi nikel murni terus turun, tetapi pasokan nikel spot Jinchuan umumnya terbatas selama Oktober. Ditambah dengan pandemi parah saat ini, penurunan premi nikel Jinchuan terbatas.
Untuk briket nikel, harga briket nikel adalah 189.500-190,500 yuan/mt, naik 50 yuan dari kemarin. Dan hal ini berakibat tingginya harga briket nikel, efektivitas ekonomi briket nikel melemah dan transaksi briket nikel buruk. (Fia)