Beranda Berita International Gudang Nikel LME Diserbu Trader, Harga Nikel Kembali Gagah

Gudang Nikel LME Diserbu Trader, Harga Nikel Kembali Gagah

532
0

NIKEL.CO.ID, 15 Agustus 2022— Harga nikel masih menguat pada perdagangan siang hari ini, terpantau melalui London Metal Exchange (LME) Harga nikel pada Senin, (15/8/2022) pukul 14.59 WIB bertenger di angka US$23.200 per ton. Dibandingkan dengan penutupan kemarin, harga nikel lebih rendah, tercatat di angka US$24.330 per ton.

Namun lain sisi di tengah harga nikel yang tinggi tetapi tidak dengan stok nikel yang semakin kian menipis, yang membuat menguatnya harga nikel pada bulan ini. Persediaan nikel dunia di gudang bursa logam berjangka (LME) pada hari ini turun 168 ton dibanding kemarin menjadi. Jumlah ini turun 44,92% secara point-to-point (ptp) sejak awal tahun ini.

Hal ini menjadi indikasi bahwa permintaan nikel dunia terus datang sehingga persediaan di gudang terus menyusut.
Mata uang dolar AS yang lemah juga mendukung penguatan harga nikel. Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 105,387. Angka tersebut lebih rendah dari puncak pada 14 Juli 2022 di 108,544.

Sementara Shanghai Logam dasar LME dan SHFE sebagian besar ditutup dengan kerugian karena indeks dolar AS mencatat sesi penurunan Jumat lalu. Meski ekspektasi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga menurun tajam, sejumlah pejabat Fed memperingatkan perang melawan inflasi masih jauh dari selesai.

Di sisi makro, IHK Juli AS, PPI yang dirilis minggu lalu keduanya lebih rendah dari yang diharapkan dan nilai sebelumnya, dan tingkat inflasi satu tahun Agustus juga diperkirakan akan menurun. Karenanya ekspektasi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga menurun tajam, namun kemudian sejumlah pejabat Fed memperingatkan perang melawan inflasi masih jauh dari selesai. Jumat lalu, indeks dolar rebound.
IHK AS pada Juli kemarin diungkapkan Rabu malam lalu mencatat pertumbuhan 8,5% YoY, lebih rendah dari yang diharapkan 8,7%. PPI AS yang dirilis pada hari berikutnya meningkat sebesar 9,8% tahun-ke-tahun, yang lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 10,40%. Akibatnya, harga banyak komoditas di China naik pekan lalu.

Dari sisi penawaran, produksi nikel murni dalam negeri masih dalam tren yang meningkat. Menurut survei, produksi nikel murni di China mencapai 16.000 mt di Juli, naik 2,89% MoM. Sedangkan untuk NPI, NPI Indonesia terus mengalir ke China, sehingga terjadi oversupply.
Di Indonesia, pabrik baja domestik sedang meningkatkan produksinya seiring meningkatnya permintaan baja nirkarat. Kondisi berbeda dengan produk paduan, sebagian besar produsen hilir bersikap wait and see di tengah tidak stabilnya harga nikel murni berjangka.

Untuk jangka menengah dan panjang, pasokan nikel murni cukup memadai di tengah melemahnya permintaan, dan kapasitas. Produksi NPI Indonesia dan produk antara pirometalurgi yang terus dilepas sehingga menekan harga nikel.

Namun, penurunan harga nikel dapat melambat karena faktor makro yang menguntungkan. Pasar harus mewaspadai tindak lanjut ketidaksesuaian kapasitas produk antara dan nikel sulfat. Saat ini sedang memasuki peak season industri energi baru, dan meningkatnya permintaan nikel sulfat dapat kembali mendongkrak permintaan briket nikel sehingga persediaan nikel murni akan turun. Nikel SHFE diperkirakan akan bergerak antara 166.000-185.000 yuan/mt minggu ini. (Fia/Editor:Syarif)

Artikulli paraprakHarga Nikel Sedikit Melesat Namun Stok Gudang Menyusut
Artikulli tjetërKetum APNI, Nanan Soekarna: Negara Adidaya, Masyarakat Sejahtera, Pengusaha Kaya Raya