NIKEL.CO.ID – Pemerintah terus mendorong hilirisasi di sektor pertambangan demi meningkatkan nilai tambah bagi negara. Bukan tanpa alasan, semakin hilir produk yang dihasilkan, maka kontribusinya buat negara bisa berkali-kali lipat lebih tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku ‘TAMASYA: Tambang Mensejahterakan Masyarakat’, Kamis (23/09/2021).
Ridwan mengatakan, keberadaan industri tambang memberikan manfaat kepada pemerintah. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan kini rata-rata setiap tahunnya Rp 40 triliun.
Namun demikian, angka penerimaan negara ini menurutnya bisa naik berlipat-lipat hingga Rp 1.000 triliun per tahun bila industri hilir semua komoditas tambang ini terbangun dan semua produk yang dihasilkan merupakan produk jadi dan bernilai tambah besar.
“Pemerintah mendapatkan manfaat dari industri pertambangan karena Penerimaan Negara Bukan Pajak Minerba setiap tahunnya rata-rata Rp 40 T. Kalau ditambahkan industri pengolahannya, kontribusi Rp 1.000 triliun per tahun, industri pertambangan dan industri pengolahannya sangat signifikan,” jelasnya.
Dia menegaskan, industri pertambangan menumbuhkan ekonomi secara nasional. Namun demikian, menurutnya manfaat tidak hanya dipetik oleh pemerintah saja, tapi juga bagi masyarakat.
“Kami menegaskan bahwa kegiatan pengembangan masyarakat ini upaya industri pertambangan bahwa industri ini sejahterakan, ini investasi jangka panjang,” paparnya.
Dalam hal ini, imbuhnya, ada 180.000 orang yang bekerja langsung di industri tambang. Jika dikalikan jumlah keluarga dari masing-masing yang terlibat di pertambangan empat orang, maka ada 700.000 orang yang terdampak langsung oleh industri pertambangan.
Sampai Juli 2021 PNBP di sektor ESDM terbesar berasal dari SDA Migas sebesar Rp 47,58 triliun, lalu SDA Minerba sebesar Rp 33,57 triliun, SDA Panas Bumi sebesar Rp 0,79 triliun, dan lainnya sebesar Rp 1,20 triliun.
Adapun target PNBP Sektor ESDM pada 2021 ini sebesar Rp 121,20 triliun, terdiri dari Migas Rp 75 triliun, Minerba Rp 39,10 triliun, Panas Bumi sebesar Rp 1,44 triliun, dan sektor lainnya sebesar Rp 5,66 triliun.
Sumber: CNBC Indonesia