NIKEL.CO.ID – WAKIL Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk benar-benar merealisasikan ekosistem industri kendaraan listrik dan buka sekedar wacana belaka.
Hal itu disampaikan dirinya kepada Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/EV Battery) Agus Tjahajana dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII bersama perwakilan BUMN lainnya soal pengembangan industri Electric Vehicle (EV) baterai di Indonesia secara virtual, Senin (1/2/2021).
“Untuk Ketua Tim percepatan EV, Pak Agus tolong disampaikan ke menteri BUMN, agar ini tidak hanya retorika politik, ini harus konkret,” ungkap Politikus Gerindra itu.
Ramson menilai apa yang dipaparkan Agus tidak secara detail perihal keseriusan dalam membangun industri kendaraan listrik itu.
Menurutnya, pemerintah harus menggarap optimal dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada, dalam mewujudkan Indonesia menjadi pemain terbesar di sektor industri kendaraan listrik berbasis baterai di Asia Tenggara (ASEAN).
“Jadi segala sumber daya harus digerakkan tuh, baik teknologi, kapasitas management, sumber lain. Ini betul-betul harus konkret. Jadi harus terukur juga kapan mulai diproduksi baterai kendaraan listrik,” jelas Ramson.
Dalam RDP tersebut, Agus berkeyakinan Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan kendaraan listrik. Menurutnya hal ini didukung dari nikel Indonesia yang dikatakan memegang porsi sebesar 30% dari cadangan nikel dunia.
“BUMN memiliki ambisi besar untuk mengembangkan ekosistem baterai EV pd 2025. Apabila industri baterai ini terbangun, ditambah dengan pasar otomotif dalam negeri yang terbesar di kawasan, maka Indonesia memiliki potensi terbesar di ASEAN untuk membangun ekosistem industri EV,” pungkas Agus.
Sumber: mediaindonesia.com