Beranda Korporasi Tingkatkan Kinerja Positif, Pendapatan Antam Naik 40%

Tingkatkan Kinerja Positif, Pendapatan Antam Naik 40%

1830
0
Pertambangan Nikel Antam di Pomala, Sulawesi Tenggara. Dok. Antam

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menunjukkan kinerja yang mengesankan dalam periode sembilan bulan pertama 2024. Dalam laporan keuangan konsolidasian interim yang baru saja dirilis, perusahaan melaporkan peningkatan signifikan pada pendapatan dan laba bersih, meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi global dan regulasi domestik.

Sepanjang Januari hingga September 2024, Antam berhasil meraup laba Rp2,23 triliun, dan EBITDA tercatat positif di angka Rp3,93 triliun. Pendapatan perusahaan naik 40% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp43,20 triliun, dengan dominasi penjualan domestik mencapai Rp39,79 triliun atau sekitar 92% dari total pendapatan.

Direktur Utama Antam, Nico Kanter, mengungkapkan kebanggaannya atas hasil ini, menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga stabilitas di tengah berbagai tantangan global.

“Kami akan terus memberikan nilai positif bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan, dengan fokus pada efisiensi dan penguatan basis pelanggan domestik,” ujar Nico.

Strategi Efisiensi

Untuk mengatasi dampak dari tantangan ekonomi global, Antam menerapkan operation excellence, memperkuat pemasaran, dan menekan biaya di seluruh lini. Hal ini tercermin dalam penurunan beban usaha sebesar 19% menjadi Rp2,24 triliun dan penurunan beban keuangan sebesar 14% menjadi Rp176,49 miliar.

Antam juga berhasil menurunkan pinjaman berbunga hingga 45%, dari Rp2,99 triliun pada 9M23 menjadi Rp1,63 triliun pada sembilan bulan pertama 2024, memberikan efisiensi dan penguatan arus kas. Dengan saldo kas meningkat 27% menjadi Rp9,60 triliun, Antam kini memiliki basis likuiditas yang solid, memperkuat posisinya untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang baru.

Fokus Hilirisasi

Di segmen emas, Antam berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 85%, dengan total penjualan emas mencapai Rp35,70 triliun. Upaya Antam untuk memperluas pasar domestik terbukti sukses, dengan 83% total pendapatan perusahaan berasal dari segmen ini. Volume penjualan emas juga meningkat 47% menjadi 28.567 kg.

Sebagai satu-satunya pemurni emas di Indonesia yang terakreditasi London Bullion Market Association (LBMA), Antam membuka kanal penjualan melalui website dan marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, dan TikTok Shop, mempermudah akses pelanggan.

Di segmen nikel, meskipun menghadapi kendala perizinan pada awal tahun, Antam berhasil mencatat produksi feronikel sebanyak 15.244 ton nikel dan penjualan mencapai 11.691 ton. Sementara itu, penjualan bijih nikel Antam mencapai 5,71 juta wmt dengan produksi sebesar 7,30 juta wmt.

Sejalan dengan program hilirisasi nasional, Antam terus memperkuat posisi dalam rantai pasok dengan menjalankan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah. Fase commissioning proyek ini dimulai dengan injeksi bauksit perdana pada September 2024, dan diharapkan dapat memasok hingga 1 juta ton alumina per tahun. Langkah ini menunjukkan keseriusan Antam dalam mendukung hilirisasi dan memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal.

Untuk mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, Antam juga telah melakukan langkah strategis melalui pembelian saham PT Jiu Long Metal Industry (JLMI) bersama mitra strategis dari Eternal Tsingshan Group Limited. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi Antam dalam rantai pasok nikel dan mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Sinergi dengan BUMD

Sebagai pemenang lelang Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Blok Pongkeru di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Antam menjalin kemitraan dengan PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) dan PT Luwu Timur Gemilang (LTG). Kerja sama ini diharapkan akan memberikan efek berganda bagi wilayah sekitar tambang, serta meningkatkan penguasaan cadangan dan sumber daya nikel nasional.

Nico Kanter menekankan, keberhasilan perusahaan bukan hanya dari sisi finansial, tetapi juga kontribusi terhadap keberlanjutan. Dengan menerapkan good mining practices, Antam berkomitmen untuk menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi emisi karbon.

“Strategi hilirisasi ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah mineral domestik, sehingga memberi manfaat bagi perekonomian nasional sekaligus memperkuat daya saing industri tambang Indonesia di kancah global,” tutup Nico. (Shiddiq)