NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBM) menggelontorkan Rp32,2 miliar (US$2 juta) untuk melakukan eksplorasi melalui anak usahanya, tambang nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), pada triwulan III 2024 per 30 September 2024.
GM Legal/Corporate Secretary MBM, Deny Greviatana Wijaya, menjelaskan, eksplorasi itu terdiri dari pengeboran penentuan sumber daya umur tambang dan pekerjaan tes terkait di area tambang SCM, Konawe, Sulawesi Tenggara, yang langsung ditangani SCM.
“Metode pengujian melalui pengeboran dari permukaan (diamond drilling), pemetaan geologi, pengambilan sampel, dan survei geofisika (ground penetration radar/GPR),” kata Deny dalam Laporan Eksplorasi Triwulan III 2024 MBMA, Jumat (11/10/2024).
Untuk pemilihan area penilaian, lanjutnya, area-area yang dipilih untuk program pengeboran eksplorasi adalah area yang dekat dengan dengan lubang tambang saat ini sesuai dengan rencana penambangan di masa depan; sedangkan untuk hasil eksplorasi ada 493 lubang bor telah diselesaikan dengan total kedalaman 13.462 meter selama triwulan III.
Pengeboran tersebut, masih menurut Deny, dilakukan dalam beberapa tahap, mulai tahap pertama tipe pengeboran DD dan prospek area BR23 dengan lubang bor yang telah selesai 147 lubang serta jumlah meter yang dibor 5.116 meter dengan pengeboran sumber daya/infiil-jarak spasi 100 meter.
Untuk tahap kedua, tipe DD dan prospek area BR23, lubang bor yang telah diselesaikan sebanyak 256 lubang serta jumlah meter yang dibor sebanyak 5.862 dengan pengeboran sumber daya/infiil-jarak spasi 50 meter.
“Tipe pengeboran DD dan prospek area DS dengan lubang bor yang telah diselesaikan sebanyak 90 serta jumlah meter yang dibor sebanyak 2.484 dengan pengeboran sumber daya /infiil-jarak spasi 50 meter. Sehingga, total lubang bor yang telah selesai sebesar 493 dan jumlah meter yang dibor sebanyak 13.462,” tuturnya.
Ia memaparkan bahwa rencana tindak lanjut dari program diamond drilling akan berlanjut menggunakan 13 rig bor untuk pengeboran sumber daya/infiil dan eksplorasi.
“Survei GPR dan pemetaan geologi akan berlanjut untuk target pengeboran eksplorasi selanjutnya,” pungkasnya. (Shiddiq)
