Beranda Juni 2024 Puji Acara Critical Minerals Conference 2024, Azaria Indrawardhana: ‘So Far Oke’

Puji Acara Critical Minerals Conference 2024, Azaria Indrawardhana: ‘So Far Oke’

1213
0
Subkoordinator investasi dan kerjasama mineral, Azaria Indrawardhana. (Foto : Lili Handayani/nikel.co.id)
Subkoordinator investasi dan kerjasama mineral, Azaria Indrawardhana. (Foto : Lili Handayani/nikel.co.id)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Subkoordinator investasi dan kerjasama mineral, Azaria Indrawardhana menyambut positif acara Indonesia Critical Minerals Conference & Expo 2024 (ICMC 2024).

Acara tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Shanghai Metals Market (SMM), selama tiga hari dari Selasa – Kamis, (11-13/6/2024) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

“Acaranya kren banget, bagus,” ungkap Azaria kepada nikel.co.id, Selasa (11/6/2024).

Dirinya menilai, ajang pertemuan dari berbagai negara ini, tentunya dapat menjadi moment untuk mempromosikan Indonesia keseluruh negara bahwa negara kita aware dengan kondisi trend renewable saat ini.

Kemudian, dirinya menjelaskan bahwa Kementerian ESDM saat ini telah mempersiapkan agenda dari terkait kritikal mineral.

Ia menyampaikan, pemerintah juga sudah menetapkan kritikal mineral ini dengan keluarnya peraturan menteri. 

Terus kemudian, keputusan menteri yang menentukan berapa kriteria dan sudah mulai menentukan apa saja yang masuk menjadi kriteria mineral ini.

“Jadi mudah mudahan nanti kedepannya kita juga sudah susun ini, ada strategi khusus untuk treatement terhadap penentuan mineral mineral ini, jadi nanti juga Indonesia mesti lebih kuat jadi ini untuk level dunia gitu,” jelasnya.

Saat ditanya, saran apa yang harus dilakukan SMM dan APNI untuk acara ini lagi agar jauh lebih baik kedepan?. Dirinya tidak menemukan celah kekurangan. Sejauh ini ia menilai keseluruhan acara sangat baik.

So far sebenarnya ok ya acara ini. Ya kita lihat nanti outputnya seperti apa?. Kalau dari penyelenggaraannya ini maksudnya, sudah baguslah,” tukasnya.

Di hari pertama acara, Azaria menjadi salah satu pembicara. Ia menyampaikan materi bertema sumber daya batubara Indonesia dan cara pengembangan selanjutnya.

Ia menerangkan bahwa Indonesia saat ini masih menggunakan batubara. Lalu, trend saat ini sudah berkriteria renewable. Jadi, ujarnya, environmentaly energy dan apa yang ada dikondisi sekarang ini Indonesia masih menggunakan fosil.

“Mungkin anggapan orang itu kurang ramah lingkungan,” katanya.

Ia menerangkan bahwa saat ini Indonesia tengah mempersiapkan beberapa upaya. Pemerintah sendiri sudah berkomitmen untuk mengganti energi secara bertahap.

Ia mengatakan ada 10 rencana akan nanti di implementasikan salah satu yang akan dilakukan di awal adalah untuk penggunaan biomes.

“Dan berjalan dengan itu, sambil dipersiapkan kita juga sudah mulai untuk, sudah masuk ke PLTU (pembangkit listrik tenaga uap)-nya. Supaya nanti emisionnya nanti agak lebih dikurangi lagi. Setiap PLTU itu menjadi ramah lingkungan juga dengan mengeluarkan asap, kemudian nanti pemanfaatan biomes tentunya pasti akan berperan atau berpartisipasi dalam penggunaan renewable energi,” jelas dia. (Lili Handayani)