Beranda Berita Nasional MBM Targetkan Produksi Saprolit Limonit Empat – Sebelas Juta Ton 2024

MBM Targetkan Produksi Saprolit Limonit Empat – Sebelas Juta Ton 2024

2978
0

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Merdeka Battery Materials, Tbk (MBM) terus mengembangkan pabrik pengolahan nikel berteknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) dan menargetkan produksi nikel saprolit sebanyak 4 juta ton serta limonit sebanyak 11 juta ton pada 2024.

“Saat ini MBM terus mengembangkan fasilitas HPAL di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP), yang diperkirakan akan mulai dioperasikan pada akhir 2024 untuk kembali menambah kapasitas produksi,” kata Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold, Tom Malik dari pers rilis yang diterima nikel.co.id, Kamis (22/2/2024).

Menurutnya, pada periode sepanjang tahun 2023, MBM mencatat produksi nikel full year tercatat sebesar 95.450 ton yang terdiri dari 65.117 ton nikel dalam NPI (Nickel Pig Iron) dan 30.333 ton nikel dalam Nickel Matte.

Selain mencatatkan peningkatan produksi dan pendapatan, Merdeka juga berkomitmen menjadi perusahaan tambang dengan kinerja yang baik dan menguntungkan di masa depan dengan bertransformasi ke operasi proyek-proyek tambang mineral yang berumur panjang.

“Seperti PANI Gold Projet, Project AIM, dan Tujuh Bukit Copper Project,” ujarnya.

Dia menuturkan, MBM juga telah membangun Project AIM/Acid, Iron, Metal yang terletak di Morowali, Sulawesi Tengah dan telah melakukan commisioning yang diharapkan dapat beroperasi di kwartal 1 2024. Hal ini bertujuan untuk melayani pemain hilir dalam rantai nilai baterai kendaaran listrik (EV) dengan menyediakan asam dan uap yang akan dibutuhkan oleh fasilitas pengolahan HPAL.

“Bahan baku AIM berasal sepenuhnya dari bijih sisa pakai dan bijih pirit berkualitas dari Tambang Tembaga Wetar,” tuturnya.

Ia menambahkan, untuk pabrik Tujuh Bukit Copper Project yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur merupakan proyek yang ditargetkan akan berproduksi di akhir tahun 2026 dan mengandung sumber daya mineral sebanyak 1,71 miliar ton dengan kadar tembaga 0,47% dan emas 0,50 g/t. Untuk proyek ini, Merdeka telah menginvestasikan US$185 juta sejak tahun 2018 untuk studi kelayakan yang terperinci.

“Kinerja Merdeka di kuartal 4-2023 dan sepanjang 2023, mencerminkan kinerja produktif yang sangat baik. Beroperasinya proyek-proyek ditahun ini dan beberapa tahun kedepan akan mengukuhkan posisi grup Merdeka sebagai perusahaan tambang terkemuka di Indonesia,” tambahnya.

Tom juga menjelaskan, selain kinerja operasional dan pengembangan proyek, Merdeka juga sangat mengedepankan komitmen dan kinerja ESG (Environmental, Social and Governance) yang baik dalam menjalankan usaha perusahaa. Ini terbukti dari naiknya peringkat MSCI ESG Rating Merdeka dari BBB ke A akhir tahun lalu.

“Kami terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, masyarakat serta lingkungan kami,”jelasnya. (Shiddiq)