NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengadakan kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD) terkait Grand Design Diplomasi Ekonomi (GDDE) bersama dengan kementerian/lembaga, BUMN, maupun perusahaan swasta untuk menerima masukan, saran, dan kritik dalam rangka perumusan Road Map Ekonomi Indonesia ke depan.
“Upaya Indonesia untuk bisa melakukan transformasi ekonomi ke depannya. Saya berharap melalui kegiatan ini, pertemuan lainnya, GDDE tentunya kita mengharapkan dapat dirumuskan dengan baik sebagai panduan diplomasi ekonomi guna mendukung transformasi ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045,” kata Wamenlu RI, Pahala Nugraha Mansury, dalam sambutannya, di ruang Sumatra, Indonesia Room, Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Menurut Pahala, Indonesia akan memiliki proyeksi kekuatan yang baik pada masa datang. Saat ini Indonesia menduduki urutan ke-15 dari sisi kekuatan eknomi atau skala ekonomi yang dimiliki.
“Kurang lebih 20 tahun mendatang Indonesia diharapkan akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keenam,” ujarnya.
Salah satu yang menjadi kebutuhan Indonesia adalah upaya-upaya untuk dapat melakukan transformasi ekonomi yang tidak lepas dari bagaimana Indonesia dapat melakukan upaya-upaya diplomasi ekonomi.
“Melakukan transformasi ekonomi membutuhkan adanya integrasi ekonomi Indonesia dengan ekonomi negara-negara lainnya,” katanya menegaskan.
Ia melanjutkan, sampai dengan saat ini kalau dilihat net export dibandingkan dengan total Gross Domestic Product (GDP) Indonesia baru mencapai kurang lebih 5%. Sehingga, kalau Indonesia mau menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-6 di dunia, maka harus memiliki net export yang jauh lebih besar daripada sekarang.
“Itu salah satunya yang dibutuhkan, selain meningkatkan jumlah perdagangan Indonesia, termasuk juga ekspor tentunya, bagaimana kita bisa meningkatkan investasi dan mengintegrasikan ekonomi kita selain juga bisa memperoleh teknologi atau kemampuan untuk bisa melakukan transformasi ekonomi Indonesia ke depannya,” lanjutnya.
Wamenlu menuturkan, ekonomi Indonesia diharapkan memiliki postur ekonomi yang semakin kuat, bukan saja hanya tergantung kepada bagaimana Indonesia bisa menghasilkan komoditas.
“Tapi, bagaimana kita bisa melakukan berbagai upaya untuk bisa menangkap nilai tambah yang dihasilkan dari berbagai sumber daya alam,” tuturnya.
FGD Kemenlu RI juga dihadiri oleh para Duta Besar RI melalui zoom meeting, perwakilan Kementerian ESDM, BKPM, Kementerian Keuangan, perwakilan direktur perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta, dan asosiasi pertambangan, salah satunya Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI). (Shiddiq)