NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (Harita Nickel) mengadakan diskusi bersama rekan-rekan media sekaligus serah terima sertifikat ISO14001 dan ISO 45001, yang merupakan standar kelas dunia dalam Manajemen Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Media briefing ini diselenggarakan Harita Nickel untuk berdiskusi santai bersama-sama media partner Harita sambil bersantap malam, dimulai pukul 17.30 WIB hingga selesai, di Eco Deck Plataran Senayan, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Acara diskusi media yang bertemakan “Pengelolaan Lingkungan dan Keselamatan Kelas Dunia di Industri Pemrosesan Nikel” ini membahas terkait standar praktik pengelolaan lingkungan dan keselamatan di Harita Nickel yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Acara pertama dimulai dengan pengumuman dan penyerahan sertifikasi ISO14001:2015 untuk Sistem manajemen lingkungan dan ISO45001:2018 untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang merupakan pencapaian tertinggi yang diraih Harita Nickel.
Pemberian sertifikasi itu dilakukan langsung oleh Knowledge Director SGS Indonesia, Waras Putri Andrianti kepada Director of HSE (Health, Safety, and Environment) Harita Nickel, Tonny H. Gultom.
Media Relation Harita Nickel, Tami Kertanegara menyampaikan, penerimaan sertifikasi ISO ini merupakan komitmen Harita Nickel terhadap praktik manajemen lingkungan dan kesehatan serta keselamatan operasional yang berstandar dunia.
Sertifikasi ISO 14001:2015 yang fokus pada sistem manajemen lingkungan berdasarkan komitmen Harita Nickel dalam mengimplementasikan praktik yang berkelanjutan dan bertanggungjawab terhadap lingkungan.
“Sertifikasi ini menyangkut aspek penting seperti evaluasi eksplo lingkungan, pengurangan pengangguran dan peningkatan berkelanjutan,” kata Tami sapaan akrabnya ketika membawakan acara, di Eco Deck Plataran Senayan, Jakarta, Rabu (13/12/2023), malam Kamis.
Director of HSE (Health, Safety, and Environment) Harita Nickel, Tonny H. Gultom, menyampaikan, disela-sela kesibukannya menghadirkan berbagai undangan dari Kementerian ESDM, KLHK, Kemenperin, Kemendag termasuk Kementerian Investasi dan BKPM menjelang akhir tahun Desember 2023 ini banyak hal yang harus dipenuhi.
“Apalagi semenjak Harita Nickel dijadikan Proyek Strategis Nasional (PSN), dimana setiap lima tahun di evaluasi, kami juga harus menyiapkan untuk masukan evaluasi diawal tahun depan,” kata Tonny dalam acara tersebut dengan ceria.
Menurutnya, pemerintah sejauh ini terus menanyakan evaluasi kinerja perusahaan sampai saat ini, progresnya sudah sejauh mana yang dilakukan oleh Harita Nickel.
“Puji Tuhan, kita saat ini berjalan prosesnya, pabrik sudah berjalan, baik 12 line untuk RKEF, kemudian untuk HPAL 3 line. Menjelang satu tahun akhir 2023 ini semua berjalan lancar,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kalau menurut perkiraan produksi HPAL, MSP, tahun 2023 ini akan memenuhi target. Untuk Halmahera Jaya Feronikel (HJF) produksinya baru dimulai sekitar bulan Maret/April 2023 sehingga sudah berjalan triwulan atau tiga bulan.
Baru-baru ini, Tonny menghadiri pertemuan di Pulau Obi untuk mengetahui hasil audit PT TBP dan mendapatkan sertifikat ISO14001, dan ISO45001.
“Kemudian anak perusahaan dan afiliasi kami juga mendapat sertifikasi. Kemarin yang baru selesai itu untuk Halmahera Persada Lygend semuanya secara audit tidak ada yang (bermasalah),” jelasnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kerja dilapangan yang telah serius melakukan kegiatan selama audit dan itu membuktikan bahwa Harita Nickel memang mempunyai komitmen terhadap lingkungan dan safety.
“Kemudian kami dari awal sudah lakukan itu dan Setelah kami rasa siap untuk melakukan sertifikasi, baru tahun inilah kami lakukan,” tuturnya.
Tonny mengakui bahwa proses sertifikasi tidak mudah dan semua yang dilakukan itu sudah memenuhi standar atau belum.
“Penghitungan hasil audit beberapa kali, (saat) kunjungan juga melihat bahwa semuanya memenuhi dengan apa yang diharapkan dari kriteria-kriteria ISO,” pungkasnya.
OHS (Occupational Health and Safety) & Management System Manager Harita Nickel, Suprianto (Ian), menyampaikan, safety atau HSE merupakan hal yang penting dan sebagai sebuah komitmen perusahaan.
“Kemudian juga sekarang menjadi hal yang utama di tempat kami (Harita Nickel). Jadi berhubungan dengan komitmen kami terhadap kewajiban yang dilakukan sebagai PSN dan semua orang pasti memperhatikan kami. Jadi ini sangat penting,” ujar Ian sapaan akrabnya kepada rekan media masih dalam acara yang sama.
Dia menjelaskan, terkait sertifikasi dinilai dari sebuah kegiatan yang didasarkan pada tahapan-tahapan yang jelas.
“Jadi kalau kita mau melangkah, kalau mau mengoperasikan sesuatu atau mengoperasikan kegiatan itu harus punya panduan dan strategi bersama, dan meyakinkan bahwa operasi itu pasti akan dilakukan dengan baik dan benar,” jelasnya.
Turut hadir dari Harita Nickel dalam pertemuan ini antara lain, Director of HSE (Health, Safety, and Environment) Harita Nickel, Tonny H. Gultom, OHS (Occupational Health and Safety) & Management System Manager Harita Nickel, Suprianto, dan Knowledge Director SGS Indonesia, Waras Putri Andrianti. (Shiddiq)